Hallo, baca bookku yang baru ya, judulnya Soulmate di akun yeonbadbin vote dan komennya jangan lupa, thanks.
***
Jinwoo berjalan dibelakang Yeonjun dan Soobin yang sudah bersiap dengan pakaian mewah mereka, ah menyebalkan, mereka harus menghadiri sebuah acara konferensi tentang perdagangan dengan para menteri dari kerajaan lain.Dan acaranya itu dilakukan di kerajaannya, mereka harus pergi ke gedungnya dulu.
Soobin sebenarnya tidak mengerti sama sekali, hei dia saat di kerajaannya saja seperti hidup sebagai warga biasa saja, karena gak bisa dibilang sebagai kerajaan juga.
Dirinya suka kok hidup seperti itu, namun dirinya hidup lumayan keras karena harus belajar dan belajar tentang bagaimana cara memanggil hujan dan menguasi angin yang bisa membantunya kapan saja itu.
Baru saja bicara tentang angin, tiba-tiba angin deras baru saja berhembus kearah mereka.
"Apakah dia ada disana? Jangan bilang dia pergi dari kerjaannya?" tanya Yeonjun yang menanyai pamannya itu.
Jangan sampai dia pergi lagi dan menyerahkan tugasnya ke Yeonjun semua.
"Beliau sudah ada disana dengan beberapa para gadis, Yang Mulia."
Yeonjun mendecih, para gadis? Untuk apa dirinya bersama para gadis, ini urusan kerajaan bukan urusan buat senang-senang.
"Jangan marah begitu, Yeonjun," ucap Soobin sambil menenangkan suaminya yang seperti sedang mau mengamuk itu.
Yeonjun menoleh sekilas kearah Soobin, "Tidak perlu menenangkanku, jangan sampai gagal memanggil hujan, ok?"
Soobin cuma mengangguk lalu dirinya menatap kearah Yeonjun yang berjalan duluan bersama Jinwoo.
Dirinya diam disini saja, lagipula acaranya masih 30 menit lagi, ngapain juga dia lama-lama disana.
Memanggil hujan ya? Untuk apa coba, lagipula dirinya gak suka sekali hujan buatannya itu untuk dijadikan penyambutan tapi mau bagaimana lagi, Yeonjun selalu menuruti apa yang dia mau, kecuali kelas.
Kelasnya tetap ada, sialan, bagaimana bisa dirinya bisa bebas dari kelas-kelas seperti itu.
"Yang Mulia Ratu," panggil pelayannya membuat Soobin menoleh walaupun rasanya aneh saja, hei dia ini laki-laki, masa dipanggil ratu sih, itu memalukan tau.
Pelayannya itu tiba-tiba memberikan sebuah surat ke dirinya.
"Dari siapa?" tanya Soobin ke pelayannya itu setelah mengambil surat tersebut.
"Dari Kerajaan Pluto, ini dikirim dengan cepat tadi untuk Ratu," jawabnya membuat Soobin mengangguk, lalu mereka izin pergi meninggalkan Soobin sendirian disana.
Tangan Soobin segera membuka surat yang dikirim dari kerajaannya itu.
Ada apa ya? Dia penasaran kenapa tiba-tiba keluarganya itu memberikan sebuah surat juga ke dirinya setelah hampir sebulanan dia tinggal disini.
Soobin tercekat ketika melihat isi suratnya yang ternyata mengabarkan bahwa neneknya jatuh sakit dan umurnya tidak lama lagi.
Neneknya emang sudah tua, tapi Soobin syok saja bagaimana bisa neneknya yang saat itu dia tinggalkan masih sehat saja, sekarang jatuh sakit.
Nenek berkata, bahwa dia ingin menemui sebelum dirinya pergi.
Soobin terdiam saat membaca tulisan disurat tersebut, dirinya harus pergi kesana, tapi apakah dirinya diizinkan oleh suaminya untuk pergi?
Dirinya juga saat itu tidak berpamitan ke neneknya karena dia tau bahwa neneknya gak akan mengizinkan dia untuk pergi kesana.
Dia segera memasukkan surat tersebut ketika ada pelayan yang memanggilnya karena acara sudah mau dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain For You -yeonbin✔
FanfictionSoobin harus pergi ke Kerajaan Venus setelah kalah bermain batu gunting kertas dengan kakak-kakaknya, karena siapa yang kalah, maka dirinya yang akan dinikahi oleh Raja dari kerajaan tersebut. #1 in yeonbin || 230521 #1 in yeonjun || 300521 #1 in tx...