16. The King's Anger.

7K 1.3K 139
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Yeonjun dan Soobin akhirnya kembali ke istana setelah sore sudah mulai tergantikan dengan malam, mereka keluar dari pagi hingga sore.

Saat ini Yeonjun sedang mendorong tubuh Soobin agar segera membuka pintu ruangannya duluan, tapi Soobin mendengus dan malah mendorong tubuh suaminya itu agar segera membukanya sendiri.

Lagipula salah siapa sampai mereka lupa waktu begitu, mereka baru sadar ketika langit sudah berubah menjadi gelap.

"Kamu yang buku, lagipula aku mengajakmu keluar karena mukamu terlihat menyedihkan saja, makanya aku kasihan dan mengajakmu untuk pergi," ucap Yeonjun membuat Soobin mendecih, apa-apaan itu coba.

"Kamu artinya tidak tulus mengajakku jalan-jalan," balas Soobin sambil menatap tajam kearah suaminya yang menatapnya dengan songong itu.

Sialan, dasar Raja bocah sialan, kenapa dirinya yang kena coba, mereka saat ini masih berdiam saja di depan ruangan Yeonjun.

Takut masuk karena pasti Jinwoo akan marah-marah, padahal disini Rajanya itu Yeonjun, tapi kenapa Yeonjun takut juga dengan Jinwoo, yang hanya sebatas asistennya itu.

Sampai dimana pintu ruangan ini terbuka membuat Soobin langsung menggenggam tangan Yeonjun dengan erat dan mereka berdua cuma bisa tersenyum kecil ketika melihat Jinwoo yang menatap mereka dengan kesal.

"Keluar juga ada waktu, Yang Mulia," ucap Jinwoo membuat Yeonjun tertawa kecil dan berjalan duluan masih dengan Soobin yang memegang bajunya itu.

Padahal buat apa juga bersembunyi dibelakangnya.

"Ratu, anda melewati banyak kelas hari ini," ingat Jinwoo membuat Soobin mengigit bibirnya, jangan diingatkan dong, itu mengerikan.

"Ratu harus mengikuti kelas dalam waktu double besok," lanjut Jinwoo membuat Soobin menghela nafasnya dan mendengarkan suara tertawaan mengejek dari suaminya itu.

Saat mau lanjut berjalan Soobin malah menabrak tubuh Yeonjun yang hanya diam saja itu.

Matanya menatap kearah seseorang yang duduk di kursi milik Yeonjun dengan santainya membuat Soobin bingung, dia siapa?

Dan bukankah itu tidak sopan? Bagaimana bisa dia duduk begitu di kursi yang selalu digunakan oleh Raja di kerajaan ini.

"Waw, akhirnya kamu pulang, aku menunggumu, bagaimana bisa kamu menikah tanpa menggundangku," ucapnya sambil bangkit dari bangkunya tersebut dan berjalan kearah Yeonjun yang masih diam sambil menatapnya dengan tatapan tanpa ekspresi sama sekali.

Soobin bisa pastikan orang ini sepertinya masih ada hubungan dengan Yeonjun.

Mata mereka saling bertemu sampai dimana tangan Soobin langsung dipegang oleh seseorang tersebut.

Soobin berusaha melepaskan tangannya dari pegangan cowok tersebut, namun tidak bisa.

"Lepaskan," pinta Soobin namun tetap tidak dilepaskan, sampai dimana Yeonjun segera melepaskan pegangan tangan dari pamannya itu dari tangan istrinya.

Yeonjun akhirnya menatap kearah pamannya itu dengan ekspresi mengejek.

"Untuk apa aku mengundang seorang begundal sepertimu yang tidak mau dikaitkan apapun dengan kerajaan dan bahkan kabur dari tanggung jawab, lalu apa tujuanmu kembali kesini?" jawab Yeonjun menjawab pertanyaan pamannya dengan sangat tajam itu.

Pamannya itu tertawa ketika mendengar sindiran tajam dari ponakannya yang umurnya tidak terlalu jauh darinya itu.

"Aku hanya mampir, ok? Kebetulan sekali aku melewati kerajaan ini lagi, bagaimana kalau aku menemui ponakanku dulu," jawabnya yang tidak sakit hati dipanggil begundal oleh ponakannya sendiri itu.

Rain For You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang