15. Happiness.

7.3K 1.3K 108
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Soobin yang baru saja selesai memasang pakaiannya itu segera membuka pintu kamarnya ketika ada sebuah ketukan disana.

Padahal dia berniat untuk tidur saja saat ini memuaskan dirinya sendiri karena lelah dengan kegiatan yang dia lakukan.

Dia lelah, Yeonjun tidak mau menuruti ucapannya, dia mau tidur aja langsung dicegah oleh Jinwoo, ini istana kan bukan penjara.

Tapi serasa penjara yang memiliki suasana interior istana yang super mewah.

Beberapa hari yang lalu putri yang menyukai Yeonjun itu akhirnya pulang karena ya tidak ada alasan juga untuk berlama disana.

Yeonjun bukankah anak remaja yang tidak mempunyai kerjaan lagi, dia sudah memegang beban yang paling berat.

Dia seorang Raja, tidak ada waktu untuk bermain, jangankan bermain dia saja tidak bisa tidur.

Tangan Soobin memegang knop pintu kamarnya dan kaget saat melihat ada bunga yang mengarah ke dirinya, dia tersenyum ketika melihat ada Yeonjun yang memberikan hal itu ke dirinya.

Dia pikir seorang pelayan yang menyuruh dia untuk pergi ke sarapan atau ke kelas ternyata bukan.

"Wah, bunganya indah, terima kasih, Yang Mulia," ucap Soobin sambil menerima bunga tersebut dan tersenyum manis ke Yeonjun.

Yeonjun mengeryitkan dahinya saat mendengar panggilan dari istrinya itu, apa tadi? Yang Mulia?

"Ada masalah?" tanya Soobin saat melihat muka Yeonjun yang berada di hadapannya itu.

"Ada," jawab Yeonjun membuat Soobin bingung, apa dia membuat kesalahan tadi?

Soobin masih memegang buket bunga itu bingung sendiri dan menatap kearah suaminya.

"Kamu sudah menjadi istriku untuk apa memanggilku dengan sebutan Yang Mulia? Panggil sana namaku Yeonjun," perintah Yeonjun membuat Soobin mendadak gugup sendiri, dia malah malu lho.

Soobin memegang buket bunganya dengan erat sambil menatap kearah Yeonjun yang memperhatikannya itu.

Mulutnya ingin berkata begitu tapi rasanya sulit sekali.

"Ayo katakan, panggil aku Yeonjun."

"Y-yeonjun?" ucap Soobin dengan malu membuat Yeonjun tertawa dan memegang tangan Soobin agar segera berjalan dengannya itu.

Soobin dengan muka memerah segera menunduk dan menitipkan buket bunga itu ke pelayan pribadinya saat dia lewat.

Padahal pelayannya tadi membawakannya makanan, hanya roti dan susu sih, Soobin mengambil rotinya dan segera meminum susunya membuat Yeonjun yang melihat hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Belajar tentang tata krama tetap saja tidak berguna bagi Soobin.

"Kita mau kemana?" tanya Soobin saat melihat kearah pintu istana, mereka mau keluar atau bagaimana?

Yeonjun menatap sekilas kearah Soobin yang mukanya tampak excited itu.

"Ya, Jinwoo dan para pelayan lainnya berkata kalau kamu ingin sekali keluar dan bosan di dalam istana, jadi aku akan mengajakmu untuk pergi kesana kebetulan ada sebuah acara juga yang diadakan di lapangan kota," jawab Yeonjun membuat Soobin tersenyum senang lalu memeluk lengan Yeonjun dengan erat, dia senang sekali akhirnya bisa keluar.

Para pengawal istana cuma bisa bingung menatap kearah Raja dan Ratu mereka yang keluar dengan santai dari gerbang istana itu.

"Jangan memberitahu Jinwoo atau kau akan habis dengan tebasan angin buatan Ratu," ancam Yeonjun membuat pengawal istana langsung menganggukan kepalanya karena takut dengan angin buatan sang Ratu itu.

Rain For You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang