Fast update? Vote dan komen aja, dijamin aku bakalan update cepet.
****
Soobin menatap kearah pulau yang sangat terang disana, matanya berbinar, kerajaan elite seperti kerajaan Venus emang berbeda sekali dengan kerajaan yang terus memiliki hawa gelap itu.Wah, bahkan di jam semalam ini wilayah disini masih tetap hidup ya, berbeda dengan wilayahnya semuanya akan kembali ke kediaman masing-masing.
"Yakin mau kesana, Soobin?" tanya pengawal kerajaannya itu, Soobin tentu saja gak mau dipanggil pangeran itu berlebihan, lagipula apa-apaan dirinya akan menjadi ratu disini, padahal diakan cowok.
Tapi mau bagaimana lagi ya, dia ada kelebihan, setelah bisa memanggil hujan dan kekuatan lainnya, dia juga bisa hamil juga, aneh emang, makanya ayahnya menyuruhnya ikutan juga saat gunting batu kertas itu.
Sebenarnya ada dua pilihan yang diberikan oleh Raja dari kerajaan Venus yang paling berjaya itu.
Pertama, jika kerajaan yang dipimpin oleh ayahnya tetap mau berdiri maka salah satu anaknya harus menikah dengan raja dari kerajaan Venus tersebut.
Kedua, jika tidak mau ya kerajaanya akan dibiarkan saja, iya emang beneran miskin kerajaannya itu, mau bagaimana lagi, ayahnya langsung setuju saja.
Daripada kerajaan yang sudah didirikan dari dulu hancur begitu saja hanya karena perekonomiannya yang buruk.
Mau bagaimana lagi di kerajaannya pekerjaan pokoknya hanya menjadi nelayan, lalu mereka gak bisa menagih pajak yang besar ke mereka semua tentu saja.
Dapat tawaran dari kerajaan Venus adalah sebuah keberuntungan sekali.
"Tentu saja aku akan kesana, kalian langsung putar balik saja kapalnya, aku akan pergi sendirian," jawab Soobin sambil memegang tasnya itu.
Para pengawal dan awak kapal tampak kecewa dengan ucapan Soobin barusan.
"Tapi pangeran, apakah disini tidak ada pesta penyambutan untuk pangeran?"
"Hah? Mana mungkin mereka membuat acara seperti itu, lagipula mereka saja sepertinya tidak tau aku akan sampai sebentar lagi gara-gara kabut tebal ini, intinya kalian langsung pulang, aku bisa pergi sendirian kesana," jawab Soobin membuat mereka masih kecewa.
Mereka pikir bisa bersenang-senang disana, tapi apalah daya sang pangeran sudah menyuruh mereka agar segera pulang.
Soobin yang tau kapalnya sudah sampai di dermaga langsung meloncat tidak perlu menggunakan tangga lagi, sudah biasa dia seperti ini.
Dirinya tersenyum kearah pengawalnya itu yang tampak sedih karena dirinya akan pergi, dia melambaikan tangannya.
"Pesta, tante-tante, minuman," ucap mereka membuat Soobin melongo sebentar, lho dia kira mereka sedih gara-gara Soobin pergi ternyata gara-gara itu dari tadi.
Soobin langsung berjalan pergi dari sana ketika melihat kapal yang barusan ditumpanginya itu sudah mengarah lagi ke lautan lepas, baru deh mereka meneriaki nama Soobin.
Kakinya mulai berjalan masuk ke dalam wilayah tersebut, ternyata beneran masih ramai sekali, ini pasar ya?
Soobin tidak mengerti apakah uangnya bisa dipakai disini, karena emang berbeda.
"Ya, cantik, beli buahnya murah kok, karena kamu cantik jadi aku kasih diskon 40%" ucapnya membuat Soobin menoleh ke pedagang buah yang barusan saja berbicara ke dirinya itu.
Mukanya agak memerah karena dipanggil cantik itu, diakan cowok bukan cewek, walaupun ada banyak sekali orang yang memanggilnya begitu.
"Lihat, buahnya segar sekali, harganya cuma 4 venia," ucapnya lagi mencoba mempengaruhi Soobin.
4 venia? Kalau dikonversi ke uang di kerajaannya sama dengan 12 pulo.
"Mahal sekali," ucap Soobin membuat pedagang buah itu langsung menatap geli kearah Soobin.
"Padahal itu sudah murah, tuan miskin sekali ya, jangan dekat-dekat denganku nanti aku tertular virus miskinmu," usirnya membuat Soobin langsung menjauh, sialan apakah orang-orang disini tidak ada sopan santun semua?
Namun dirinya langsung terjatuh ketika ada seseorang yang barusan saja menabraknya dengan kencang itu.
"Mata tuh dipakai cowok kampung," ejeknya sambil menertawakan Soobin yang terjatuh diikuti oleh orang-orang disekitarnya itu.
"Apa? Cowok kampung? Iya, emang sih," ucap Soobin sambil bangkit berdiri itu, dirinya gak mau mengelak karena kerajaannya emang miskin dan bahkan jauh sekali dari sini berbeda dengan kerajaan yang lain.
Apalagi pakaiannya emang sangat berbeda sekali dengan orang-orang disini, bisa-bisa dirinya lebih miskin dari orang miskin disini? Pangeran miskin ya.
Soobin saat ini sudah lelah sekali, apalagi perutnya sangat lapar sekali saat ini, dirinya mau mencari penginapan, dia melihat salah satu penginapan dan masuk ke dalam sana.
Dirinya sudah lelah karena tidak mendapatkan penginapan terus karena kamarnya penuh dan mahal juga.
"Maaf, tuan, tapi tuan bisa lihat sendiri, kamar disini juga sudah penuh, kalaupun ada juga sepertinya saya gak akan memberikannya ke tuan, bisa berbahaya jika disini, tuan bisa lihat ada banyak sekali para penjaga kerajaan yang habis bertugas disini," jawabnya membuat Soobin menghela nafasnya dengan lelah.
"Tidur di gudang juga gapapa, asal aku bisa istirahat sebentar saja," ucap Soobin lagi namun tetap saja pemilik penginapan ini menggelengkan kepalanya.
Soobin akhirnya keluar dari sana dengan kecewa, dirinya sudah lelah sekali ditolak terus dari tadi.
Sampai dimana ada dua orang yang menghampirinya membuat Soobin menatap mereka berdua.
"Tuan butuh tempat menginap? Bagaimana jika dirumah kami saja, harganya murah kok, bisa menginap 2 hari 2 malam, lalu makannya juga ditanggung, sini aku bawakan tasnya," ucapnya sambil menarik tas yang ada di tangan Soobin itu.
"Ah gapapa, aku bisa bawa sendiri kok," jawab Soobin sambil menahan tasnya itu namun tidak bisa karena ditarik dengan kuat sekali orang tersebut, yaudahlah dia sudah lelah juga.
"Jadi, dimana aku bisa menginap?"
"Tentu saja itu gak akan pernah terjadi, sampai jumpa cowok kampung," jawabnya sambil mendorong Soobin sampai terjatuh itu.
Soobin sudah marah sekali saat ini, sialan dirinya dari tadi selalu dicampakkan oleh orang-orang disini.
Dia bahkan tidak bisa membedakan orang baik dan orang jahat disini karena semuanya tampak sama.
Mulutnya langsung mengucapkan sihir untuk mendapatkan tasnya kembali namun perutnya terasa lapar yang membuat konsentrasinya buyar dan dirinya langsung kembali terduduk disana.
Karena jika dia lapar dan tidak ada energi sama saja percuma mengucapkan sihir itu gak akan berguna sama sekali.
Sudah miskin, kelaparan, dirampok lagi, dia tampak aneh sekali di wilayah kerajaan orang.
Matanya terlihat lelah, perutnya lapar, pada akhirnya dia langsung terbaring di jalanan karena pingsan itu.
Orang pemilik pengginapan kaget saat melihat Soobin yang tergeletak dijalanan itu langsung menolongnya, biarkan anaknya yang akan merawat orang yang terlihat asing disini itu.
Bisa saja dari kerajaan lain, karena uangnya saja tadi berbeda.
Tbc.
Venia itu mata uang di kerajaan Venus ya, sedangkan Pulo itu mata uang di kerajaan Pluto, astaga aku iseng aja buatnya asal ambil hehehe.
Aku ambil Venus yang gantiin Matahari karena sama-sama panas, lalu Pluto aku pilih gantiin kerajaan Hujan, karena ya sama-sama dingin, hehehe.
Nanti ya, Soobin emang belum bertemu dengan Yeonjun, mungkin part depan.
Ok, semoga suka ya, vote dan komen jangan lupa.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Salam,
Anaknya Taekook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain For You -yeonbin✔
FanfictionSoobin harus pergi ke Kerajaan Venus setelah kalah bermain batu gunting kertas dengan kakak-kakaknya, karena siapa yang kalah, maka dirinya yang akan dinikahi oleh Raja dari kerajaan tersebut. #1 in yeonbin || 230521 #1 in yeonjun || 300521 #1 in tx...