Kolase (1)

22 1 0
                                    

Kutatap kembali selembar foto kolase denganmu yang menyuap rindu agar tetap tenang dan tidak membuat kebisingan. Serangkaian senyum yang terlihat sama namun kehilangan makna yang sekadar menatap kamera agar terlihat sejenak bahagia yang sebenarnya telah berbeda, warna yang telah memudar yang hanya terlihat pada sebuah gambar, rasa yang mulai terasa hambar dan sedikit demi sedikit rindu yang terus menyambar, menyambar kenyataan yang berhadapan oleh semu, oleh rindu tanpa temu. Alasan yang tercipta saat mengabadikan kisah saat itu kini melampaui tujuannya, lewat pada batasnya sebab kita hanya ingin menyimpan kebahagiaan saat itu namun kini sebatas menjadi kebohongan. Aku bahagia sangat merasa bahagia namun sesaat yang menjadikanku tersesat sebab mencari-cari kebahagiaan itu kembali sebab hanya sesak yang kudapatkan. Aku yang pernah berdampingan denganmu kini sebatas gambar di atas selembar kertas yang menjelaskan arti memiliki hanya sebatas kolase, sebatas bersama dalam satu kisah dan terpisah oleh jeda, jeda yang berangsur-angsur menjadi luka dan menenggelamkan asa. Kenangan yang tercipta menjadi karangan kisah yang tak bermakna sebab hanya aku yang merasa dan kamu mungkin telah lupa, kembali kulihat selembar foto terakhir yang hanya ada aku dan tanpa dirimu menjadi jawaban bila akhirnya kudapati diriku sendiri di kemudian hari yang kini telah terjadi, masih dalam senyuman yang sama namun terlihat ada luka yang menggenang, ada rasa yang sukar diungkapkan namun selalu ada makna pada setiap kisah, jika aku jauh darimu, jika aku hanya sebatas pernah, sebatas menjadi kolase untukmu sebab mungkin Tuhan menjaga hatiku dari kamu yang hanya mampu mempermainkan dan aku yang hanya berpikir kamu melakukan ini agar kupaham tentang jatuh cinta dan tentang terjatuh karena cinta yang salah, tentang kita yang berada pada garis takdir yang berbeda, pada kita yang hanya layak dalam sebuah kolase yang memaknai sebuah jeda.




"Sebatas bersama dalam satu kisah dan terpisah oleh jeda, jeda yang berangsur-angsur menjadi luka dan menenggelamkan asa."-May

Raindu (Hujan dan Rindu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang