Tak Seperti Hujan Kemarin (1)

40 1 0
                                    

Selepas aku menetapkan keputusan untuk berhenti dalam kerinduan derasnya seperti memaksa dan terus saja menempa, tak seperti hujan kemarin yang menenggelamkan resah dan kegelisahan kini berupaya menghanyutkan bersama kenangan agar aku kembali menyandarkan harapan, namun tetap kulakukan untuk menjemput kepergian tidak hanya hujan sebagai ujian bahkan kamu juga sempat datang untuk menunjukkan beberapa penyesalan dan pengakuan yang semakin menempa aku yang baru saja belajar untuk merelakan, kamu yang mulai mengungkit kenangan dan kebaikan begitu menjadi hal yang kusayangkan sebab dirimu yang tidak menghargai sebuah perasaan, sebab kamu hanya menjadikannya alasan dan panah untukku yang sebagai sasaran, sebelumnya kamu harus tahu jika tak perlu panah yang tertancap untuk menghentikan langkahku karena sebelumnya aku pernah lebam oleh derasnya tetesan hujan, aku pernah beku terhadap dingin yang berlalu, pernah merasakan pahit pada sebuah manis dan semua itu menjadikanku berdiam diri dan terbujur kaku dalam sepi.

Aku yang sekarang cukup kamu kenang, anggap saja jika kita bertukar posisi dan kamu turut merasakan tetapi suatu kepastian yang membedakan jika kamu tidak akan pulang dan tetap menghilang, tidak akan membuat pengakuan dan mengandalkan penyesalan. Sekali-kali cobalah kamu mengerti tentang patah hati, belajarlah dari akibat melukai dan menanggung risikonya sendiri jika kamu benar menyesali mestinya kamu malu untuk memohon kembali pada hati dan perasaan yang tidak kamu hargai, tetapi kamu terlihat tetap ingin memanfaatkan agar mengisi rasa sepi dan tidak ingin merasakan kekosongan pada hati.

Cinta bukan hanya sekadar saling menyatakan perasaan, bukan sekadar menebar janji untuk meyakinkan tetapi membutuhkan suatu pembuktian. Jika kamu hanya ingin bermain dengan cinta mestinya kamu berjanji dan membawa pergi kata yang kamu sebut selamanya sebab keseriusanku terhadapmu yang kupercaya menjadikanku menetapkan asa. Aku hanya berterima kasih atas musim yang kamu titipkan untukku, musim yang banyak mengajariku tentang jatuh karena cinta dan terluka karena merindu.




"Cinta bukan hanya sekadar saling menyatakan perasaan, bukan sekadar menebar janji untuk meyakinkan tetapi membutuhkan suatu pembuktian."-May

Raindu (Hujan dan Rindu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang