Aku yang berusaha menata kembali perasaanku, perlahan melepaskan duri yang tertancap begitu dalamnya, aku yang kembali menghirup udara sejuk kini merasa sesak. Kejauhan aku melihat bayangan di sana seperti menari-nari sangatlah indah, angin yang berembus membawaku mendekat, mendekat pada bayangan itu, lalu sebuah batu kecil menyandung dan menyadarkan jika itu hanya sisa pertemuan, pertemuan yang menyisakan kerinduan. Perasaan ini kembali berantakan, duri itu kembali membunuhku, aku yang pernah berniat untuk mencarimu kini kuurungkan, aku hanya takut berlelah diri memperjuangkan dan bukan aku yang menemukan. Rintik yang jatuh seolah menjawab keresahan, mata yang memandangmu indah kini melihat keburukan, kamu yang selalu ingin dekat denganku, kumelihat kamu berdampingan dengannya.
Kini aku mengerti, kamu pergi hanya untuk ditemukan, ditemukan cinta yang lain, semoga hujan ini mampu meredakan perih tak sekadar menyisakan genangan. Semoga pertemuan ini mampu menyadarkan diri tak sekadar menyandarkan kenangan. Ketika hujan reda anggap saja sebagai pertanda jika aku telah berhenti untuk diterpa olehmu yang pernah ada, yang kini sekadar menjadi sisa-sisa ingatan yang akan kulupa. Sekarang kamu bebas melihat rintik hujan sebab tak ada lagi harapan yang jatuh bersamanya dan setelah hujan kamu bebas menyentakkan kaki di genangan sebab tak ada lagi rindu di sana.
"Semoga hujan ini mampu meredakan perih tak sekadar menyisakan genangan. Semoga pertemuan ini mampu menyadarkan diri tak sekadar menyandarkan kenangan."-May
KAMU SEDANG MEMBACA
Raindu (Hujan dan Rindu)
Romans-Sejak Agustus 2018- #1-Kata (13 Maret 2019) #1-Syair (22 Nov - 3 Des) 2018 #1-Poem (28 Des -) #2-Sajak #2-Quotes (18 Jan 2019) #4-Puisi #4-Poetry (31 Jan 2019) .