Genangan (1)

908 15 0
                                    

Waktu yang terasa cepat kini seperti terhenti, aku ingat pernah meminta agar waktu terhenti tetapi bukan lagi saat ini, itu hanya keinginan yang ikut menjadi rongsokan dalam sebuah ingatan. Aku yang menanti, meratapi sebuah sepi ternyata keliru perihal waktu yang aku pikir terhenti, aku menyadari saat melihat tetesan yang terjatuh pada permukaan genangan, gelombang melingkar menjadikan permukaannya berantakan, seperti rinduku, kucoba mendekat melihat bayangan wajahku yang mengikuti gelombangnya, lalu kamu datang bertanya tentang apa yang kulakukan kemudian kamu tersenyum menjadikan gelombang yang entah bentuknya melingkar ataupun bujur sangkar, tetapi membuat pikiranku berantakan dan detak jantung yang tidak karuan, maka sejadinya kamu menciptakan kembali hal yang kukenang, saat rintik itu mulai jatuh sebanyak harapan, dan di saat ia mereda menjadi sebuah genangan, kuingin menatapnya melihat kembali bayangan itu, ternyata tidak lain sebatas berantakan, lama kumenunggu agar kembali tertata dalam kenangan yang mulai mengering, namun awan kembali menjatuhkan tetesan, dan aku yang terjebak kembali bersama kenangan.


"Lama kumenunggu agar kembali tertata dalam kenangan yang mulai mengering, namun awan kembali menjatuhkan tetesan, dan aku yang terjebak kembali bersama kenangan."-May

Raindu (Hujan dan Rindu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang