Beberapa waktu yang lama aku terbiasa tanpa kehadiranmu, perlahan membunuh kenangan yang ingin membaur, aku kembali menata yang pernah kehilangan arah dan berhambur. Kini rapi dan kembali terarah, telah siap menerima dia yang ingin menjaga, menjaga rasa tak sekadar ungkapan kata, menanti yang tak sekadar temu namun untuk menyatu, menyatu tak sekadar dalam ingatan tetapi dalam sebuah ikatan.
Lalu kamu tiba-tiba saja datang menanyakan kabar dan menjadwalkan pertemuan seolah kamu atasan yang ingin rapat bulanan. Perkataanmu sama sebelum kamu menghilang, begitu terngiang-ngiang dalam pikiran ingin menggoyahkan yang telah tertata. Tidak. Aku tidak ingin terjatuh di lubang yang sama. Tahukah hidup ini bukan hanya tentang keinginanmu yang datang dan hilang semaunya tanpa melihat aku yang telah menderita lama atas perlakuanmu.
Sekali-kali nikmatilah patah hatimu, jangan anggap aku yang pernah bermohon untuk menahan kepergianmu menjadi alasan untukmu sebagai tempat kembali dan mengandalkan aku sebagai pengobat hati. Tahukah bukan hanya hatimu saja yang terluka, kamu tidak pernah tahu cara menyembuhkan hati yang tak sekadar terluka namun telah mati rasa. Ingatkah kamu pergi dengan sebuah kata, jika kamu ingin aku bahagia dan kamu merasa kita tak bisa bersama.
Lalu aku pikir sekarang aku telah bahagia, hanya berharap kamu jangan pernah datang atau tetap menghilang sebab kita benar tidak bisa bersama seperti kamu yang pernah berkata.
"Aku pikir sekarang aku telah bahagia, hanya berharap kamu jangan pernah datang atau tetap menghilang."-May
KAMU SEDANG MEMBACA
Raindu (Hujan dan Rindu)
Romance-Sejak Agustus 2018- #1-Kata (13 Maret 2019) #1-Syair (22 Nov - 3 Des) 2018 #1-Poem (28 Des -) #2-Sajak #2-Quotes (18 Jan 2019) #4-Puisi #4-Poetry (31 Jan 2019) .