Ini adalah tentang diri yang pernah menjadi permukaan yang ditempa olehmu yang menjadi hujan, begitu lama aku memaknai sebuah luka dan kecewa beberapa kali aku terjatuh dan tenggelam bersama kenangan, menelan pahit kenyataan di tengah derasnya penantian, tersesat pada labirin yang membuatku berputar bersama harapan dan penyesalan kemudian saat kumenemukan titik terang dan jalan keluar aku kembali bertemu denganmu, berhadapan kepadamu yang menjadi angin dan membawaku menapaki jejak kisah dan kenangan yang menyakitkan, kamu yang pernah menjadi sebuah logika dan alasanku untuk jatuh cinta kini menjadi suatu hal yang tidak bisa kuterima bila kamu menjadi penyebab aku terluka dan merasa jatuh karena cinta.
Tentangku yang begitu percaya lupa memandang kamu dari sisi buruk sebab peranku yang ingin menerima kamu apa adanya melupakan kamu yang mampu berbuat semaunya hingga melukai aku yang mampu berucap janji menjaga hati yang sebenarnya telah tersayat tidak aku sadari.
Tentangku yang menganggapmu adalah pilihan yang terbaik menjadikanmu tidak percaya dan tidak puas hingga meminta orang lain untuk membuktikan perkataanku sekali lagi yang sebenarnya sudah membuktikan dirimu jika aku telah keliru sebab pilihan ini kehilangan makna, pilihan ini lupa tentang dirinya, dirinya yang berkata ingin bersama selamanya, mungkin maksudmu bersama untuk sementara.
Kali ini aku berbicara tentangku dan tidak ingin berbicara tentangmu sebab aku hanya mampu sebatas memikirkanmu, sebab membicarakan tentangmu lebih dari menyakitkan, sebab membicarakan tentangmu hanya melukai hati ini kembali, sebab membicarakanmu sama halnya berbicara tentang kebohongan, kebohongan yang tergenang pada kenangan disela penantian. Kemudian kamu berucap andai saja kamu tidak pergi saat kemarin aku memohon, sungguh itu adalah lelucon yang lucu, mungkin kamu tuli atau kamu tidak menyadari jika aku yang berkali-kali berupaya menahan kepergianmu bahkan derasnya menyatu dengan air mata hingga berteriak pada sebuah nama untuk kamu tidak pergi, belum jelaskah jika kamu benar sengaja dan tidak peduli, sungguh kamu berandai saat ini hanya sebagai kalimat yang membuktikan kamu adalah pendusta.
Apakah begitu layaknya aku menjadi pilihanmu ataukah hanya karena aku yang pernah berkata jika kamu adalah yang terbaik jadi kembali dan bersikap seolah tidak ada yang pernah terjadi menjadi keputusanmu ataukah kamu belum puas dengan apa yang telah kamu dapati di luar sana, harap kamu tahu kamu mengenal diriku hanya di beberapa waktu lalu dan kini aku bukan di waktu yang dulu karenamu aku berubah dan menjadi tahu tentangmu yang hanya mampu menjadikanmu sebagai pilihan terakhir sebab kamu pernah menolak dengan cara pergi, mungkin bukan pergi tepatnya melarikan diri.
Tentangku yang hanya mampu menerka tentangmu hanya sebatas sikap yang menjadikanmu tidak tahu diri dalam sebuah filosofi patah hati, jadi kedatanganmu untuk kemabali pahamilah jawaban dari pertanyaanmu sendiri tentang mengapa aku seperti ini.
"Tentangku yang hanya mampu menerka tentangmu hanya sebatas sikap yang menjadikanmu tidak tahu diri dalam sebuah filosofi patah hati."-May
KAMU SEDANG MEMBACA
Raindu (Hujan dan Rindu)
Romance-Sejak Agustus 2018- #1-Kata (13 Maret 2019) #1-Syair (22 Nov - 3 Des) 2018 #1-Poem (28 Des -) #2-Sajak #2-Quotes (18 Jan 2019) #4-Puisi #4-Poetry (31 Jan 2019) .