Harapan yang pernah kuterbangkan terlanjur kutetapkan dirimu sebagai tempat pendaratan, jika saja mudah seperti pesawat yang beberapa jam kemudian dapat terbang jauh lalu berada di tempat yang berbeda, namun tidak. Aku hanya terjebak bersama harapan tidak lain seperti pesawat tanpa sayap atau pesawat yang kehilangan pilotnya. Kadang kumelihat langit begitu jauh dan luasnya, dan aku memilih menjatuhkan kepada kamu yang memilih pergi, entahlah. Aku tak ingin berbicara dengan yang berlalu, namun sesak ini memaksa untuk mengungkit, mengungkit ingatan tentang dirimu yang dengan mudahnya tersenyum dan mendatangiku lalu kini kamu dengan mudahnya mempersulit diriku untuk melakukan hal yang sama tersenyum dan mendatangi rasa kehilangan, sungguh aku tidak pernah menjadikan bagian ini dalam pengharapan darimu. Suatu kata yang selalu bergelut dalam pikiranku hanya "Mengapa?" tetapi kembali kubuang jauh dan mencari jawaban itu sendiri, jadi jika suatu saat kamu datang kembali jangan salahkan atas apa yang membuatku paham tentang dirimu, karena ini adalah caraku mengobati diri, bukan karena aku ingin menghancurkan atau menginjak tentangmu, ini hanya upaya meyakinkan perasaan agar tidak seberantakan ini. Seperti saat itu kamu meyakinkan aku untuk menata perasaanku untukmu, maka biarkan aku kembali seperti saat itu pula, menjadi aku yang tidak mempermasalahkan yang kamu lakukan, harapku jangan terlalu egois dan ingin merebut semua bagian cerita ini, sekali-kali dengarlah aku yang akan berkata nyaman dengan caraku memperlakukan kenangan. Karena aku tak hanya harus menyingkirkan harapan namun juga kerinduan.
"Bukan karena aku ingin menghancurkan atau menginjak tentangmu, ini hanya upaya meyakinkan perasaan agar tidak seberantakan ini."-May
KAMU SEDANG MEMBACA
Raindu (Hujan dan Rindu)
Romance-Sejak Agustus 2018- #1-Kata (13 Maret 2019) #1-Syair (22 Nov - 3 Des) 2018 #1-Poem (28 Des -) #2-Sajak #2-Quotes (18 Jan 2019) #4-Puisi #4-Poetry (31 Jan 2019) .