bab 35

353 35 8
                                    

Siang hari yang sudah menjelang sore. Sekitar pukul 15.45 Sasuke dan Ino izin pulang tapi lebih tepatnya hanya Ino yang berucap demikian kepada Temari dan Shikamaru.

Saat di perjalanan Ino agak bingung dengan sifat Sasuke yang seperti tidak senang jika dekat dengan Shikamaru. Tapi pikiran itu Ino tepis jauh-jauh menetapkan dalam pikiran nya hal itu mungkin hanya perasaan nya saja.

Drt...drt...drt....
Ponsel Sasuke yang berada di nakas mobil bergetar dengan keras seperti bergerak turun dari tempat nya.

Ino melirik sekilas. Lalu pandangan nya kembali ke luar jendela mobil yang di buka secara utuh oleh nya. Membiarkan angin sore yang berembus membelai wajah nya dan poni nya yang juga ikut bergoyang pelan.

"moshi-moshi" ujar Sasuke dengan satu tangan yang tetap memegang kemudi. Ino tidak terlalu perduli hal itu. Dirinya masih fokus memperhatikan alam ciptaan Kami sama yang jarang sekali Ino mengagumi nya. Karena terlalu sibuk.

Tapi beberapa saat kemudian lengan nya terasa du sentuh seseorang.

Tuk...

Pria raven itu menepuk pelan lengan Ino dengan ponsel nya. Ino memutar kepala dan menatap sekilas Sasuke sambil memberi gesture pertanyaan 'siapa yang menelepon' arti dari wajah nya yang di tujukan pada Sasuke.

"Sai" ujar Sasuke singkat memberikan ponsel nya pada Ino. Ino menerimanya lalu mendekatkan benda pipih itu pada telinga nya.

"moshi-moshi" ujar Ino sebagai pembukaan percakapan yang akan terjadi seterusnya.

"hei apa kamu tau sesuatu tentang Hinata" ujar Sai pada Ino namun tidak terdengar oleh pria raven yang sedikit mencoba menguping.

"kamu harus nya pelajari sendiri" ujar Ino membalas perkataan Sai dengan sedikit terkikik. Membuat ekor mata bungsu Uciha tak luput menatap Ino.

"Ino kamu taukan aku tidak nyaman dengan seseorang kecuali aku mengenal nya" Sai tetap menjawab Ino namun tidak singkat. Jelas saja mereka kan dulu sepasang kekasih. Tapi itu sudah lewat.

"ha...ha...ha..." Ino tertawa membiarkan lawan bicara nya tetap mendengar. "dengar Sai... Kamu harus bisa lakukan nya dan lagi kamu harus melakukan nya kalau aku sudah mood beli ponsel nanti kita cerita. Lagi kamu itu cowok jangan jadi payah dong" Ino menjawab dengan nada yang berubah-ubah. Tapi perkataan Ino kali ini membuat Sasuke memutar kepala nya langsung menatap Ino.

'apa tujuan pbicaraan ini' batin pria raven itu mulai memikirkan beberapa asumsi. Entah apa saja itu.

"Ino dengar dulu " Sai hanya menanggapi dengan sedikit menghela nafas kasar di sebrang sana.

"jelaskan lah nanti. Oke aku lelah. Jaa Sai-san" ujar Ino memutus panggilan secara sepihak. Mungkin orang yang di sebrang sana akan menghela nafas makin kasar.

Setelah menutup telepon Ino melihat sekilas ponsel Sasuke lalu menjulurkan tangan nya "nah. Arigatou" ujar Ino tersenyum manis sambil mengarahkan tangan nya yang memegang ponsel Sasuke.

"hn" ujar Sasuke datar tapi siapa yang tahu kalau dirinya semakin mencurigai tingkah Ino yang tersenyum sangat manis kepada nya.

Setelah itu semua kembali dalam kecanggungan yang seakan-akan akan membunuh orang yang tidak biasa pada suasana itu.

"boleh aku tahu apa yang kamu bicarakan?" tanya Sasuke to the point dengan tatapan yang tetap fokus pada jalan tapi sesekali menatap Ino memberikan tanda dirinya tetap mendengarkan.

"ehe...hee... Tidak penting" ujar Ino di awali dengan kekehan pelan lalu mengibaskan tangan nya di depan wajah cantik nya kembali menebar senyum manis nya.

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang