bab 16

517 49 2
                                    

Malam di langit Jepang yang sudah berangin sejuk membuat orang sudah ingin terlelap pada mimpi masing-masing.

Berbeda dengan ke tiga mobil sport yang membawa masing-masing satu penumpang. Masih berkendara.

Di malam itu sudah hampir jam dua belas. Namun mereka belum pulang. Bisa di bilang masih di perjalanan.

"kapan kita sampai?" Hinata berucap dengan sambil mengucek mata yang sudah berair.

"sebentar lagi. Kalau mau tidur, tidur saja" Sai berucap lembut tanpa menoleh ke arah Hinata.

"Naru?" Sakura memanggil Naruto dengan takut-takut.

"hm?" gumaman meluncur dari bibir sang Namikaze.

"kenapa tadi kamu menarik ku?" Sakura menatap Naruto sambil menelengkan kepala membuat wajah nya terlihat menggemaskan.

"bukan apa-apa" Naruto berucap pelan dan kembali diam.

Sasuke dan Ino tidak melakukan pembicaraan. Ino yang tetus sibuk dengan pandangan ke jalan raya yang mulai sepi.

"jaanee minna" Ino berucap dari alat pada mobil Sasuke lalu kembali fokus pada pemandangan Jepang yang terkesan indah namun sedikit dingin.

Semua juga mengucapkan selamat tinggal. Jadi mereka berpisah di perempatan jalan kota Konoha.

⭐⭐⭐⭐

Semua sudah berpisah jauh dan saling menjauh di Jalanan Jepang.

Hinata sudah tertidur. Sai hanya memandang Hinata sesaat dan mempercepat laju mobil nya agar bisa membuat Hinata merasa nyaman di rumah, yang jelas rumah Hinata nanti.

Kediaman Hyuga sangat sepi dan sudah redup lampu dari rumah besar itu. Hanya lampu depan dan ruang tamu yang terlihat masih ada cahaya.

Sai melihat Hinata yang sangat terlelap menjadi tak tega membangunkan nya.

Sai memasukkan mobil nya ke dalam wilayah rumah besar itu. Satpan yang menjaga di rumah itu sudah kenal dengan Sai sebagai calon suami Hinata. Saat gerbang sudah kembali tertutup Sai mengetuk pintu.

Tok... Tok... Tok

"tadaima" Sai berucap dari balik pintu besar yang kini menjadi pembatas antara lingkungan di luar rumah dan di dalam rumah.

Pintu terbuka. Menampakkan seorang yang beberapa saat lagi akan menjadi mertua nya dan adik ipar nya.

Sai melihat itu langsung permisi lewat. Agar Hinata yang di gendongn nya tak terbangun.

"bawa dia ke atas" ujar Hiaishi sedikit bingung dengan Sai dan Hinata.

"apa yang terjadi?" tanya Hiaishi dengan wajah datar namun tersirat keinginan akan penjelasan yang masuk akal.

"sebentar ojiisan" Sai berucap sopan lalu menaiki tangga dan menendang pelan pintu kamar Hinata.

Meletakkan Hinata di atas ranjang. Sebelum keluar Sai sempat memperhatikan Hinata yang wajah nya sangat tenang dan damai.

Sai menutup pintu kamar Hinata dan pergi turun ke ruang tamu yang sudah ada Hiaishi dan Hanabi yang kembali dari dapur membawa makanan ringan dan minuman.

"apa yang terjadi?" tanya Hiaishi kepada Sai dengan santai namun tak tetlihat santai dari wajah datar nya.

Sai menjelaskan semua dan tak terlewatkan satu pun dari hari yang baru tetjadi itu.

"oh.... Tunggu- tadi kamu bilang Hinata bertemu Toneri?" Hiaishi bertanya lagi pada Sai.

"iya ojiisan. Apa hubungan mereka?" tanya Sai dengan wajah datar dan sedikit lelah akan perjalanan tadi.

"mereka hanya rekan bisnis. Tapi aku ingin kau menjaga dia dengan baik. Satu lagi panggil aku touchan sekarang" Hiaishi berucap panjang kepada Sai.

Sai melihat itu dengan tampang heran. Sampai Kembali bersuara "baik touchan. Saya mau pulang" ujar Sai seraya bengkit berdiri dan membungkuk hormat pada Hiaishi.

"kau bisa tinggal di sini. Karna sudah tengah malam"  Hiaishi memerintah Sai agar tetap tinggal.

"baik touchan" ujar Sai hanya tanggapan yang sederhana.

"pergilah ke kamar Hinata" Hiaishi berucap sambil berlalu meninggalkan Sai yang membatu di temapat.

"kalian sebentar lagi menikah itu bukan masalah" Hiaishi menambahkan saat sudah di kamar atas milik nya.

Sai hanya melangkah kan kaki ke atas kamar Hinata. Dirinya langsung berdiri di sisi ranjang. Bingung apa dirinya harus tidur di samping Hinata atau tidak.

Dirinya akhirnya berbaring di samping Hinata.

Beberapa saat kemudian Hiaishi melihat ke dua insan itu tertidur dengan berpelukan.

"semoga rumah tangga kalian sejahtera" ujar Hiaishi sambil menaikkan selimut ke atas leher. Lalu pergi dari situ.

⭐⭐⭐⭐

Naruto dan Sakura masih di perjalanan menuju apartemen Sakura.

Hening.

Hanya itu yang terjadi di antara mereka berdua. Sakura hanya menatap kosong lurus ke jalan. Walau kenyataan dirinya tak perlu fokus kejalan sebab bukan dirinya yang menyetir.

Beberapa waktu kemudian mereka sudah sampai di kawasan apartemen Sakura.

Naruto memarkirkan mobil nya. Lalu mengikuti Sakura. "Aku antar " ujar Naruto sambil menarik tangan Sakura lembut.

Sakura hanya mengikuti saja. Saat mereka masuk banyak yang menatap mereka heran. Pasal nya apa hubungan kedua orang hebat itu dalam apartemen?.

Naruto tak menggubris tatapan mereka. Justru dirinya mempererat genggaman tangan kepada Sakura.

Sampai di apartemen Sakura. Naruto dan Sakura masih berdiri di depan pintu apartemen Sakura.

Sakura berjalan menggesek kartu apartemen nya dan pintu terbuka. Sakura berdiri membelakangi pintu lalu menghadap Naruto yang masib berdiri di sana.

"arigatou Naruto" ujar Sakura sambil membungkuk dan memberi senyum manis kepada Naruto.

"ya" Naruto hanya menjawab simpel membuat Sakura berputar ingin meninggalkan Naruto " tunggu" Naruto menarik tangan Sakura lagi. "sweet dreams" Naruto berucap tersenyum sambil mengusap rambut soft pink Sakura lembut.

Sakura yang merasakan kepala nya di sentuh hangat oleh Naruto membuat wajah nya memanas dan merona malu.

"jaanee Naru-kun" Naruto yang sudah berjalan kembali menoleh kepada Sakura yang memanggil nama nya dengan sufix seorang yang sangat dekat. Naruto tersenyum dan pergi menjauh.

Walau pada kenyataan nya Naruto mengalami olahraga jantung sesaat. Jelas saja dirinya baru merasakan nya hanya dari Sakura.

Naruto berjalan ke parkiran denga senyum yang tak pernah luntur dari wajah nya membuat wajah nya makun tampan.

'Selamat mala Saku-chan' Naruto menjalankan mobil nya dan pulang ke rumah nya.

〰〰〰〰〰〰〰〰

Minna waktu author di kurangi klo mau nulis jadi agak telat. Gomen minna.

Terimakasih bagi yang mau baca. Gak di vote juga gpp author gak maksa setidak nya sudah di baca. Sudah sukur😊😀

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang