bab 31

397 34 8
                                    

Pagi hari di langit Jepang yang sudah terlihat matahari yang menyingsing di ufuk timur.

Membiarkan cahaya matahari yang menyapa mata pada pagi hari. Ino bangun dengan wajah masih menetralkan pandangan yang seperti masih buram.

Dirinya melihat Sasuke sudah bangun duluan dan sedang bertelepon dengan seseorang di balkon kamar. Ino hanya memandangi punggung Sasuke yang belum menyadari bahwa dirinya sudah bangun.

Sasuke menutup teleponnya dan memandang ke pemandangan kota kyoto dengan sesekali menarik napas berat. Membuat gadis pirang yang satu kamar dengan nya berfikir heran.
Tapi di detik berikutnya dirinya bangkit dan tidak menghiraukan hal itu.

Ino masuk ke kamar mandi dengan membawa pakaian nya.
Sasuke mendengar pintu kamar mandi tertutup dan melihat Ino sudah bangun dan mandi. Sasuke hanya berjalan ke ranjang dan membaringkan dirinya sambil mengecek email kerja nya. Menunda beberapa urusan dan jadwal-jadwal yang kurang penting.

"Sakura?" panggil Naruto dengan suara khas bangun tidur dan sedikit mencari keberadaan tubuh yang tadi malam menjadi bantal guling nya. Tapi dirinya tidak mendapati nya.

"Naruto. Ayo sarapan. Aku sudah menyiapkan nya dan akan memanggil mereka berdua. Sana cepat turun" ujar Sakura memerintah sesuai dengan tingkah seorang kaachan.

Sakura mendekat ke pintu kamar Ino dan Susuke.
Tok....tok....tok...
Terdengar suara ketukan dari luar kamar Ino. Bertepatan saat Ino selesai mandi yang masih mengeringkan rambut panjang nya.

"ayo sarapan Ino, Sasuke" ujar Sakura berteriak dari luar pintu yang sekarang menjadi pembatas akan diri nya dengan yang di dalam.

"ha'i Saku-chan" teriak Ino dari luar sambil menuju ke lemari pakaian. Walau sebenarnya dia sudah memakai pakaian tapi pakaian lain itu untuk jaga-jaga. Seperti itu lah kira-kira. Sasuke sedari tadi masih setia dengan ponsel tapi pandangan nya tetap saja menatap Ino seolah ponsel nya itu adalah penyamaran nya dari mencuri pandang dari Ino.

Ino menyadari hal itu menatap Sasuke dengan mata yang memicing dan hal itu di tujukan pada Sasuke. "kenapa mentapku terus?" tanya Ino dengan wajah yang sedikit risih dengan hal itu.

"aku tidak menatap mu. Kalau kamu menatap ku itu yang membuat mu merasa ditatapi" ujar Sasuke datar tapi sangat jelas terasa kalau dirinya merasa menang dari Ino yang sudah merasa jengkel.

"terserah" ujar Ino mengambil ransel hitam nya yang bertuliskan 'what?' sangat polos tapi berbahan sangat mahal dan merupakan barang bermerek.

Ino menaruh tas nya di samping Sasuke yang masih setia tidur-tiduran. Saat Ino sudah mendekat Sasuke mencekal tangan Ino pelan tidak terlalu kasar membuat Ino berhenti sejenak dan melemparkan wajah bertanya pada bungsu uciha itu.

Sasuke hanya mengalihkan tatapan dari Ino. Terkesan seperti hanya ingin menghindari tatapan bertanya dari gadis Barbie itu.

Ino langsung memperbaiki posisi berdiri nya agar nyaman berbicara pada Sasuke. "jadi... Ada apa?" tanya Ino pada Sasuke yang kini tangan nya sudah lepas dari cekalan Sasuke.

"tidak ada" ujar nya dengan santai. Dirinya santai tapi Ino malah memasang wajah kesal karena Sasuke seperti ingin menghambat dirinya untuk bekerja.

"huh... Kamu tidak jelas. Aku sudah telat sekarang" ujar Ino kembali kepekerjaan nya.

Ino mengikat rambutnya dengan gaya pony tail seperti biasa. Tapi dirinya mengikat rambutnya dengan pita berwarna krem yang seolah menyatu dengan warna rambut nya.

Sasuke hanya memperhatikan Ino namun secara terang-terangan.

"memang nya kamu tidak kerja?" tanya Ino berbalik dari meja rias nya menatap Sasuke.

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang