bab 44

409 30 6
                                    


Di ufuk timur sudah terlihat matahari yang memancarkan sinar cerah yang hangat.
Di cerah nya matahari terlihat wanita berambut pink sedang bersemangat untuk bekerja. Tapi wanita itu tidak melakukan kebiasaan pagi nya untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Naruto.

Dapat di simpulkan wanita itu masih marah pada suaminya. Sakura sudah berjalan menuju garasi mobil nya. "Ittekimasu" Sakura berteriak sebelum sepenuhnya akan berkendara.

Naruto mendengar teriakkan Sakura yang menggema di penjuru rumah mereka. Sejujurnya Naruto tidak suka melihat atau menerima perlakuan Sakura yang terkesan tidak menganggap kehadiran nya. Dan menerima perlakuan cuek Sakura. Mau bagaimana lagi, dirinya memang sudah membuat nya merasa kesal. Atau mungkin Sakura sudah membenci nya. Naruto segera menepis tangan buruk nya.

'malam ini kaachan dan touchan datang. Aku harus membicarakan hal ini pada Sakura' batin Naruto memandangi mobil Sakura yang sudah tidak terlihat lagi.

Semua orang punya waktu untuk kembali seperti semula. Mungkin Sakura sedang berusaha untuk melupakan semua yang membuat nya kesal. Tapi yang pasti butuh waktu.

Matahari sudah tinggi di kepala. Bisa di bilang sudah jam 12 tepat. Waktu makan siang.

Seperti kemarin Sakura di ajak Gaara makan siang bersama. Tapi bedanya hari ini Gaara mengajak nya makan si kantin rumah sakit.

Dan di sinilah mereka sekarang. Menikmati makanan mereka. Tentunya makanan yang bergizi. Mengingat Sakura adalah seorang dokter yang siap memberi ceramah pada seseorang jika memakan makanan yang tidak sehat.

Di tempat lain. Lebih tepatnya di kantor Naruto. Pria pirang itu sedang berniat untuk makan siang, tapi dengan seseorang mungkin.

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu yang membuat Naruto yang tadinya sedang memikirkan cara untuk berbicara dengan Sakura menjadi buyar.

"Masuk" jawab Naruto dingin sambil memutar kursi nya menghadap kearah pintu yang terbuka.

"Naruto-sama. Ada rapat dadakan" ucap Shion dengan tatapan yang memberi penjelasan.

"Huh... Baiklah siapkan saja yang diperlukan" ucap Naruto dengan diawali helaan nafas lelah.

Setelah Naruto melakukan rapat dengan client nya Naruto memutuskan untuk pergi ke rumah sakit, tempat dimana Sakura bekerja.
.
.
.

Sepertinya makan siang Sakura dan Gaara tidak jadi. Mengingat Sakura akan mengoperasi pasien sedangkan Gaara mengatakan akan melakukan urusan. Ya. Mereka telah membicarakan nya tadi di kantin rumah sakit. Dan memutuskan untuk kembali lagi bertemu tapi di kafe dekat rumah sakit.

Dan di sinilah mereka sekarang. Sambil menikmati makanan dan minuman mereka. Tentu saja Sakura memesankan makanan yang bergizi. Dirinya mulai kecerewetan nya jika Gaara memesan makanan yang tidak sehat menurut Sakura. Walau harganya mahal.

Sakura menatap Gaara yang terlihat tidak selera makan. Wajah tampan pemuda merah itu terlihat sedikit lesu dan pucat. Membuat dokter cantik itu panik.

"Gaara" panggil Sakura lembut pada Gaara. Membuat Gaara menatap Sakura sekilas. "Apa kamu sakit?" Sakura bertanya dengan memasang wajah khawatir. Sambil mengambil piring Gaara ke depan nya.

"Hei. Kalau iya biar ku periksa Gaara" ucap Sakura meletakkan tangan putih nya ke dahi Gaara untuk merasakan suhu tubuh pemuda merah itu.

Gaara makin terlihat sakit. Kerena wajah nya sekarang sudah seperti kepiting rebus. Rasanya Gaara selain kelelahan ternyata juga malah makin merasa dirinya akan punya riwayat penyakit jantung.

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang