bab 4

784 64 1
                                    

Halo minna author balik lagi.
Membawa cerita yang gaje bagi author ya😅.
Klo bagi minna gimama?.
Gomen klo bnyk  typo.
                              ➖➖➖➖
Sore datang dengan warna matahari yang sangat indah dapat menenangkan pikiran.

Tapi bagi tiga pria tampan hal ini adalah hal yang suram. Tak terlihat indah oleh mata mereka yang sedang ditutupi oleh kekesalan,kemarahan dan hal semacamnya.

Drt... Drt... Drt....

"moshi-moshi" ucap Sai lesu. Naruto dan Sasuke menatap Sai dengan tatapan penasaran.

"Sai bisa kau menjemput Hinata?!" sebuah pertanyaan yang sedikit terkesan perintah yang tak terbantahkan.

"Ojisan" Sai yang semula lesu langsung mengubah suara nya agar tak terdengar menyedihkan. "ha'i. Ojisan aku kesana" jawab Sai langsung mengiyakan.

Telepon langsung di tutup oleh Hiaisi.
Sai mengantungi kembali ponsel nya kedalam saku.

"jadi..?" tanya Naruto dengan sebelah alis yang terangkat.

"aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa"  bukan nya menjawab Sai malah langsung mendekat ke mobil nya dan langsung melesat.

"sebenarnya ada apa sih?" Naruto menggerutu dengan kesal sambil mengacak rambut pirang nya itu.

"sudahlah" ucapan dari sang uciha membuat tatapan Naruto yang semula pada Sai yang sudah menghilang, kini menatap Sasuke.

"hei Teme..." panggil Naruto kepada sahabatnya yang sedang duduk di atas mobil nya.

Ya. Mereka sekarang ada di pantai. Tapi bukan duduk di pasir pantai mereka justru duduk di atap mobil nya masing masing.

"nani?" tanya Sasuke pada Naruto dengan tampang stoic nya.

"apa kau benar benar setuju dengan perjodohan bodoh ini?" tanya Naruto dengan penasaran. Sambil naik ke atas mobil Sasuke.

"kenapa?" bukan nya menjawab Sasuke justru memberi pertanyaan.

"jawab saja Sasuke" dengan mata yang menyiratkan kekesalan Naruto berucap dengan gigi yang menyatu dengan gigi lainnya.

" kalau iya?" Sasuke bertanya pada Naruto dengan wajah datar yang terus memandang kedepan.

Naruto membolakan matanya dan menatap sahabat nya itu. "apa kau serius. Kenapa? Katakan yang sebenarnya! Jangan bermain main SASUKE" Naruto sudah kesal sehingga Naruto sampai menekan nama Sasuke.

"tidak. Seharusnya kau tau Dobe" Sasuke tetap stay cool menjawab Naruto yang sudah merubah mimik wajah nya menjadi semakin kesal.

"jadi kau dari tadi memang mempermainkan ku kan?" Naruto tetap kesal dengan Sasuke.

"gunakan kejeniusan mu Dobe baka" Sasuke turun dari mobil nya dan ingin masuk kedalam mobil sport nya.

"hei kau mau kemana?" Naruto lompat dan  pergi masuk kedalam mobil biru nya.

"pulang" jawab Sasuke. Lalu menginjak gas meninggalkan Naruto di sana yang perlahan bergerak.

                                    ⭐⭐⭐⭐

Sai masuk kesebuah gedung megah yang di atas nya terdapat lambang clan Hyuga.

Hyuga, Uciha, dan Namikaze adalah perusahaan elektronik terbesar di dunia.

Sai masuk kedalam dan mendapati banyak kariawan yang menatap dirinya dengan takjub,heran,dan banyak kariawan wanita menatap nya dengan tatapan yang menyatakan 'Sai sangat tampan'.

Tapi Sai hanya tetsenyum tipis dan segera menaiki lift menuju lantai teratas.

Sai memang pertama kali ke perusahaan Hyuga tapi dirinya tetap tenang seolah olah sudah sering kesana.

"Hinatasitu sumimasen?" Sai bertanya di mana ruangan Hinata dengan senyum tipisnya. Kepada sekretaris Hinata.

"o..oh" sekretaris nya sedikit terperanjat kaget akan kedatangan Sai. " etto gomen ne Sai sama. Hinata sama ada di ruangan meeting. Sebentar lagi keluar. Mohon di tunggu" lanjut sekretaris Hinata sopan.

"arigatou" ujar Sai lalu duduk di kursi yang tersedia di sana.

Hening..

Semua hanya keheningan yang mengisi diantara mereka.

" Sa..Sai kun?" suara lembut menerobos pendengaran Sai yang sedang memperhatikan ponsel nya.

"oh Hinata" ujar Sai sambil bangkit dam mendekat ke arah Hinata.

Hinata justru menunduk dan bukan nya menatap Sai. Sai langsung menggandeng tangan Hinata

"ayo pulang" ujar Sai pada Hinata. Sekretaris Hinata memperhatikan mereka berinteraksi.

"tapi aku belum selesai" Hinata menatap Sai yang menggandeng tangan nya.

"boleh aku menunggu di ruangan mu?" tanya Sai pada Hinata dengan senyum tulus yang biasanya hanya di berikan pada Ino dulu.

"ten..tentu Sai kun" Hinata berjalan sambil menarik tangan Sai. Sai hanya mengikuti Hinata ke ruangan nya.

Sai dan Hinata sampai di ruangan yang luas bercat putih. Dan ada sofa panjang, meja kerja dan ada juga kamarmandi pribadi. Ada beberapa foto yang menggantung didinding putih itu. Yang mendominasi foto Niisan Hinata yang di ketahui bernama Neji.

"arigatou Hinata chan" Sai berjalan masuk ke dalam ruangan luas itu.

                           ➖➖➖➖
Mohon vote nya minna😢 dan komen nua guys

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang