bab 27

389 32 3
                                    

Ada tiga mobil bagus yang sedang berkendara di jalan Jepang pada waktu yang menunjukkan pukul 19.55. Hari yang hampir malam.

Sai, dan Hinata berada dalam satu mobil. Mereka hanya saling diam saja. Di mobil itu seolah ada dinding pembatas yang membatasi Sai dan Hinata.

Mobil Sai mengikuti kedua mobil
Yang memimpi. Memasuki sebuah area rumah yang luas dan besar.

Disana mereka berhenti sesudah memasukkan mobil ke dalam area gerbang. Dilihat dari bangunan nya sangat mewah dan besar. Itu adalah rumah yang akan menjadi milik Sai dan Hinata.

Semua turun dari mobil. Di depan pintu ada beberapa bodyguard. Namun bodyguard itu langsung menyambut Hiaishi dan Danzo dan Fuuka kaachan Sai, di sana dengan mempersilahkan masuk.

Sai dan Hinata dari tadi hanya mengekori dua orang dewasa itu. Memasuki rumah besar itu, lalu duduk di sofa. Disana langsung ada beberapa maid yang menyambut dan memberi minuman dan makanan bagi mereka.

"Kalian berdua akan tinggal di sini" ujar Fuu langsung mengatakan untuk apa rumah itu.

"tapi tidak kah ini terlalu besar?" Hinata bertanya dengan senyum kecut di wajah manis nya itu.

"tidak Hinata" ujar Fuu mengelak dari pernyataan Hinata.

"semoga kalian hidup rukun" Danzo berucap sambil tersenyum simpul. Hiaishi juga memberi senyum. Lalu ketiga orang itu bangkit berdiri dan berucap "watasitati ha kitaku simasu" mereka berucap akan pulang dan sampai jumpa, sambil berlalu pergi. Hinata dan Sai ikut mengantar sampai ke gerbang depan rumah. Melambaikan tangan sesaat sampai mobil menghilang dari pandangan.

Mereka berdua masuk lagi kedalam rumah itu. Tapi keadaan canggung tidak pernah lepas dari kedua pengantin baru itu.

"Sai-kun" panggil Hinata pelan kepada Sai yang sudah duduk di sofa.

Sai menoleh menatap wajah cantik Hinata yang memanggil nya dengan lembut. "hn?" tanya Sai dengan gumaman sambil melihat Hinata yang sudah di anak tangga kedua.

"yang ma-mana kamar mu? Biar aku bisa pakai kamarku" ujar Hinata gugup. Takut Sai akan memarahi nya jika pertanyaan nya kurang berguna.

"kamu bisa milih duluan" ujar Sai bangkit dan mengikuti Hinata menaiki tangga.

Saat sudah sampai di atas Hinata dan Sai melihat ada dua kamar. Dua duanya berpintu cat warna putih. "kamu mau yang mana?" tanya Sai pada Hinata. Hinata hanya menggedikkan bahu nya.

Jadi mereka berdua memutuskan untuk melihat-lihat isi kamar. Di kamar pertama. Sai melihat ranjang yang terlihat empuk langsung saja dirinya rebah di situ tidak memperhatikan Hinata yang wajah nya sudah memancarkan kebingungan. Sai menyipit kan mata nya sekilas melihat raut wajah Hinata. "hei Hinata. Kamu kenapa?" tanya Sai membuka seluruh mata nya.

Hinata hampir terlompat kaget mendengar suara Sai. "kukira kamu sudah tidur" kesal Hinata sambil duduk di pinggir ranjang yang sudah ada Sai di sana. "itu... Baju ku ternyata ada di lemari ini dan juga baju mu. Jadi bisakah kamu membantuku memindahkan semua nya?" tanya Hinata menoleh ke arah Sai yang sudah kembali menutup mata nya.

"tidak bisa besok ya?" Sai sekarang seperti nya sangat lelah dan malah membalikkan badan menjadi membelakangi Hinata.

"entahlah" Hinata berjalan keluar kamar Sai dan kekamar di samping nya. Menyalakan lampu dan melihat kamar itu hanya ada tempat tidur, walau seperti nya rapih sering di bersihkan. Hinata ingat di sini ada maid mungkin bisa membantu nya melakukan beberapa tugas.

Hinata langsung turun kebawah, menjumpai maid di dapur. Hinata bertemu satu maid yang sedang menyiapkan makan malam. "ano... Bisa saya minta tolong" ujar Hinata dengan lembut.

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang