bab 40

380 33 5
                                    

Sakura dan Naruto pulang dari bioskop kerumah 'mereka' walau terdengar menggelikan di telinga gadis gulali itu. Atau apalah itu.

Sesampai nya di gerbang rumah, Naruto memarkirkan mobil nya kedalam garasi. Walau para bodyguard nya sudah memaksa supaya mereka saja memarkirkan tapi Naruto tetap keukeh.

Sakura mengagumi setiap inci rumah itu dan bahkan interior yang terkesan elegan membuat Sakura berdecak kagum. Seperti saat dirinya kekantor besar Namikaze.

"hei... Ayo kuantar kekamar mu" ujar Naruto membuyarkan lamunan Sakura atau lebih tepat nya kekaguman Sakura.

Sakura hanya mengekori Naruto yang menyeret koper soft pink nya kelantai atas. "ini kamar mu. Kalau ada perlu panggil saja" ujar Naruto cuek pada Sakura.

Sakura hanya membalikkan badan dan masuk kedalam kamar nya.

Mereka berdua sudah di telan oleh pintu kamar masing-masing. Sebenarnya Naruto tak ingin berlaku demikian pada gadis manis seperti Sakura. Tapi ego nya selalu menarik pikiran nya dan melakukan sebaliknya.

Naruto membersihkan diri nya dan beranjak sambil masih mengosok kepala nya dengan handuk keluar dari kamarnya dan melangkah kekamar Sakura.

"Sakura..." panggil Naruto dengan nada datar dari arah luar kamar Sakura.

Namun tidak ada sautan dari gadis yang di panggil Naruto. Beberapa memit telah di habiskan Naruto hanya untuk berdiri dan menunggu.
Sampai pada akhirnya lelaki jabrik itu memutuskan untuk masuk saja. Dan ternyata pintu nya tidak di kunci oleh pemilik kamar itu.

Cklek...
Pintu terbuka dan Naruto melihat perempuan bersurai soft pink yang mengenakan sehelai handuk yang melilit tubuh mungil gadis itu hanya dari bagian dada sampai ke lutut.

Sakura melihat Naruto yang sudah membuka pintu kamar nya sontak berucap "kya....Naruto no baka mesum..." teriak Sakura sambil tangan nya sibuk mencari benda yang akan di lempar kearah Naruto. Sakura melempar bantal, bedak bayi, lipstick, bahkan selimut yang tak berdosa telah terbang menuju Naruto.

Naruto yang melihat barang-barang yang kian terbang kearah nya sontak menghindar dan langsung menutup kembali pintu kamar Sakura.

Saat sudah di pastikan kalau Naruto sudah pergi, Sakura memutuskan untuk segera memakai baju nya dan turun menemui Naruto yang seperti nya ingin mengatakan sesuatu pada Sakura.

Naruto langsung turun kebawah, sedikit memalukan jika dirinya mengingat kejadian yang kira-kira baru lima menit yang lalu terjadi. Naruto menghela nafas kasar dan mengacak surai pirang nya.

Sampai saat dirinya tengah melamun suara seorang maid berujar sopan "ano... Naruto-sama apa anda ingin makan?"

"aku sudah makan tadi. Apa tidak ada makanan ringan?" Naruto bertanya pada maid itu dengan tangan yang sudah memegang remote TV layar datar di depan nya.

"hanya ada onigiri dan teh hijau Naruto-sama" ujar maid itu lagi masih setia dengan nada sopan nya.

"tak masalah. Bawa saja kemari" Naruto memerintahkan maid itu sambil mengganti-ganti saluran chanel tv, yang belum ada yang terlihat menarik menurut Naruto.

"ha'i Naruto-sama" ujar maid itu lalu pergi kedapur mengambil apa yang di inginkan tuan muda itu.

Setelah maid itu pergi Sakura sudah datang dan duduk di sofa samping Naruto. Namun sofa itu terpisah antara Naruto dan Sakura.

Maid itu datang kembali dengan membawa onigiri dan teh hijau dua gelas. Asap tipis masih mengepul di atas cangkir kedua orang itu.

"ekhem..." Naruto berdeham mencoba menghilangkan kecanggungan karena kejadian tadi.

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang