bab 13

516 47 0
                                    

Siang itu semua merasa seperti jadi nyamuk di antara Sasuke dan Ino.

Naruto sontak menarik Sakura tangan Sakura dan memasukkan nya ke dalam mobil biru Naruto.

Sai dan Hinata sudah lebih dulu masuk dan pergi namun tidak terlalu jauh dari kedua mobil teman nya.

                 ⭐⭐⭐⭐
Mereka semua pergi berkendara dengan cepat. Di perjalanan tidak ada yang bersuara.

"sekarang lewat mana?" tanya Naruto dari sebuah benda seperti telepon yang menghubungkan mobil ketiga pria tampan itu. Tapi jika ada yang mematikan benda itu maka tidak akan terjadi komunikasi.

"mari belok ke kanan" ujar Hinata langsung menjawab dengan cepat. Membuat Sai sedikit terkekeh. Karna Hinata sangat kagum dengan benda itu.

"kenapa tertawa?" tanya Hinata dengan mata tajam yang mengintimidasi.

"bukan apa apa" Sai tersenyum simpul lalu kembali menatap jalanan yang menuntun menuju pantai Konoha.

Mereka memarkirkan mobil di dekat pantai. Namun agak menjauh ke tempat yang lebih sepi.

Para gadis langsung berlari keluar dari mobil para calon suami mereka masing-masing.

Berlari menuju bibir pantai. Mereka langsung duduk berjejer menanti datang nya senja.

Serius.

Pandangan mereka sangat serius ke arah lautan seolah-olah tak ingin kehilangan momen matahari terbenam yang sangat sekejap mata.

Para pria duduk berjejer di samping para gadis.

Aneh.

Terkesan aneh bagi para gadis. Pasal nya sebelumnya para pria itu sangat dingin dan tak perduli kepada mereka.

Belum sempat sunset muncul ada sebuah mobil yang tak kalah mewah dari mobil Sai, Sasuke dan Naruto.

Dari mobil itu turun seorang pria tampan berambut perak bermata perak bercampur biru.
Dan baju yang santai yang sangat keren bagi nya.

Mereka berenam melihat itu dengan tampang bingung. 'siapa dia' kira kira seperti itu isi pikiran mereka.

Hinata memperhatikan pria yang semakin mendekat itu. Lalu mengacungkan telunjuk nya "oh dia" Hinata bangkit berdiri dan menjumpai pria itu.

Sai hanya diam menunggu kelanjutan dari interaksi yang akan terjadi.

"Tone-san" panggil Hinata sambil melambaikan tangan nya.
Yang di panggil menoleh dan melihat ke asal suara.

Dirinya tercengang melihat Hinata yang memakai baju mini dress dan rambut indigo yang di biarkan tergerai tertiup angin tetutama latar yang mendukung kecantikan Hinata.

"oh... Hinata. Sedang apa kau disini?" tanya Toneri yang belum berkedip melihat kecantikan Hinata.

"aku melihat sunset bersama sahabat ku" ujar Hinata canggung apalagi terus di lihatin oleh pria tampan itu.

"oh begitu. Aku juga ingin melihat sunset. Apa aku boleh bergabung?" tanya Toneri dengan gaya tangan di masukkan ke dalam saku celana nya.

"tentu" ujar Hinata dan langsung menarik tangan Toneri mengikuti nya.

Sai melihat itu sedikit tidak suka. Sai masih menanti kapan kesabaran nya habis.

"hei...minna ini satu rekan bisnis ku. Apa kalian mau berkenalan?" tanya Hinata pada sahabat-sahabat nya itu.
Ino memasang tampang ogah ogahan. Yang lain nya juga tidak jauh beda dengan Ino.

"watashi no namae Toneri otsusuki" ujar Toneri memperkenalkan diri dengan wajah datar dan dingin.

"oh" hanya hal itu yang menjadi respon dari semua sahabat Hinata.

"kau Ino bukan" Toneri menunjuk Ino namun tetap bersifat datar dam dingin.

"kenapa ada masalah" Ino langsung menjawab galak.

"Ino.." Hinata menyerukan nama Ino dengan isyarat 'jangan seperti itu'.

Ino hanya mengikuti isyarat Hinata itu.

Toneri tak ambil pusing dia langsung duduk di samping Hinata.

Sai semakin kesal dengan hal hal sepele seperti itu.

"Ino boleh kita bertukar posisi?" tanya Sai pada Ino dengan harapan akan di turuti Ino.

Dewi fortuna sekarang sedang berpihak pada Sai. Ino bertukar posisi. Jadi Ino dekat Sasuke dan Sai samping Hinata. Sakura bersebelahan dengan Naruto.

Toneri menyadari Sai yang berpindah. Toneri tau kalau Sai akan menjadi suami dari Hinata.

Jadi Toneri masih ingin mengejar Hinata. Apapagi dirinya tau kalau Sai sebenarnya tak peduli dengan hal itu.

"lihat itu sunset nya" tunjuk Sakura dengan semangat yang membara.

Naruto menjatuhkan kepala nya di pundak Sakura. Sakura bingung harus apa sekarang.

"Naru..." Sakura bersuara pelan tapi Naruto menyela "biarkan aku seperti ini Saku. Sebentar saja" Naruto berucap lembut sambil menutup mata menikmati aroma ceri dari tubuh Sakura.

Sahabat Sakura yang lain hanya melihat Naruto yang seperti sudah terima dengan perjodohan itu.

Hinata berdiri saat sunset sudah hampir tenggelam di balik laut yang luas itu.

Bermain di dekat bibir pantai dan membiarkan kaki nya merasakan pasir pantai yang lembut.

Saat itu Hinata terpeleset. Dengan sigap Toneri menangkap tubuh Hinata dalam pelukan nya.

Sai melihat itu sudah kalah cepat dari Toneri. Sehingga dirinya berdiri di belakang Toneri.

Hinata langsung menarik diri dari tubuh Toneri. "arigatou. Tone-san" ujar Hinata sambil membungkuk 90 derajat.

Sai langsung merangkul bahu Hinata erat. Toneri tidak suka mepihat perilaku Sai seperti itu pada Hinata. "minna ayo pulang" uajar Sai cepat dan berlalu sambil tetap merangkul Hinata.

Mereka pergi meninggalkan jejak kaki di pantai. Meninggalkan cahaya sunset yang sangat cepat berlalu. Meski cepat sunset selalu tepat janji untuk ada saat hari akan gelap.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Minna author nya lagi cari inspirasi jadi agak sedikit. Gomen minna. Klo bnyk tyipo dan gaje nya.

Karna author adalh manusia😁😆😄

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang