bab 34

359 39 1
                                    

Gadis musim semi itu terus mengikuti pria berambut pirang sampai di lantai atas.

Mereka berdua memasuki pintu itu. Pria berambut pirang berjalan ke meja nya sambil meletakkan kertas-kertas pekerjaan milik gadis musim semi itu.

Sakura melihat kantor Naruto yang terbilang sangat luas untuk ukuran kantor. Terutama di sana ada toilet pribadi dan kamar tidur. Agak membingungkan jika ada kamar tidur di dalam kantor. Sakura berdecak kagum untuk yang kesekian kalinya. Mulai dari perusahaan yang di lihat nya dari luar sampai masuk ke salah satu kantor milik bos besar yang akan menjadi calon suami nya.

"kenapa di sini ada kamar tidur? Kamu itu pemalas ya. Ha...ha..." Sakura tertawa kecil karena sudah tahu jawabannya walau belum di jawab Naruto.

Naruto yang mendengar itu tidak menjawab dirinya hanya meletakkan kertas milik Sakura ke atas meja yang seperti ruang tamu. Karena ada beberapa sofa di sana. Sakura memang sudah dari tadi duduk di sofa itu.

Naruto mendekati Sakura sambil duduk di samping Sakura. Sakura sedikit tidak nyaman karena keberadaan Naruto terlalu dekat bagi nya. Sakura membenarkan posisi duduk nya
dengan wajah yang di tundukkan nya.

Naruto melihat tingkah Sakura menatap sekilas pada gadis manis itu. "kamu tidak mau minta maaf tentang mengataiku? Hm?" Naruto berucap sambil menangkup dagu tirus Sakura membawa nya menghadap pada Naruto. Sakura menepis pelan tangan kekar Naruto dari wajah nya.

"tidak.tidak akan" ujar Sakura sambil memberikan pandangan bertanya apa kesalahan ku?

Naruto memasang wajah mengingat "sewaktu berjalan bersama ku dan tadi mengatai ku pemalas" jelas Naruto memberitahukan segala yang di ingat nya.

"memang kenapa? Itu kan fakta" jelas Sakura dengan senyum meremehkan yang di tujukan pada Naruto.

Ya.. Seperti nya Sakura sudah kembali pada sifat nya yang selalu menghina Naruto.

"bagaimana kalau aku yang-" ucapan Naruto terhenti karena ada suara ketukan yang mengintrupsi ucapan nya.

Tok...tok...tok
Tiga kali ketukan terdengar dari luar pintu.

Naruto sontak menjawab "masuk" dengan nada yang dingin memerintah sang pengetuk untuk masuk.

Dari pintu masuklah wanita berambut pirang bermata violet dengan setelan pakaian formal sambil membawa beberapa kertas di tangan nya. Naruto hanya memandang datar gadis yang masuk beberapa langkah dengan senyum formal.

"ada apa?" tanya Naruto pada gadis pirang itu dengan melangkah kemeja kerjanya.

"saya membawa beberapa dokumen yang perlu Naruto-sama tandatangani dan persetujuan kerjasama. Ini coba di lihat" gadis pirang itu menyerahkan kertas dokumen itu. Naruto mencermati isi dari dokumen itu.

Saat sudah selesai Naruto mengembalikan kertas itu pada gadis pirang yang kini sedang memberi tatapan sinis kepada Sakura.
Tapi tatapam itu tidak di gubris Sakura, bahkan bida di katakan Sakura tidak melihat itu. Dirinya masih sibuk mengagumi kantor besar itu, yang terdapat beberapa foto.

"siapa nama mu?" tanya Naruto pada gadis pirang itu. Walau sebenarnya Naruto pernah bertemu dengan nya. "... Dan sebagai apa tugas mu di sini?" tambah Naruto sebelum di jawab gadis blonde itu.

"Shion sebagai ketua grup pemasaran" ujar Shion dengan formal sambil membungkuk hormat.

Sakura menatap Naruto dengan pikiran 'masa pekerjanya sendiri tidak dia kerahui. Heran. Kenapa perusaha ini bisa berkembang dengan ada nya boss seperti Naruto yang terkesan ceroboh' batin Sakura meremehkan Naruto sambil menggelengkan kepala pelan yang pasti tidak di lihat Naruto.

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang