PART 14

118 7 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM .

Jangan lupa untuk membaca Al-Qur'an

🌸🌸🌸

"Sekuat-kuatnya manusia, mereka juga akan mengalami titik terendah. Hatinya menjerit, ingin mengakhiri semuanya. Namun dibalik kesedihan nya, ada yang melihat seberapa sanggupkah dia untuk mampu menghadapi ujian yang diberikan untuknya."

~Birlikte Indah~

Maaf typo
🍃
Jangan sinder

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan kencang, banyak pengendara mengumpat tidak jelas karena ulahnya, namun sepertinya umpatan yang diberikan untuk pria yang sedang berkelana pada pikirannya tidak berpengaruh justru dia semakin menambah kecepannya kembali, tidak memikirkan orang-orang yang mengeluh karena ulahnya. Mobil nya ia parkirkan dengan sembarang, kaki nya melangkah dengan lebar dan cepat. Langkahnya terhenti, semua orang menatapnya dengan tatapan sendu. Dengan pelan dia melangkahkan kakinya, hatinya seakan tidak mampu menerima dengan apa yang terjadi saat ini.

“ICHA” Teriak hikam sambil menangis histeris saat melihat jasad istrinya tertutup kain putih dan di bawa keluar oleh petugas.

Hikam menghampiri istrinya dan memelukmya dengan erat, pertahannya roboh, kehilangan orang yang sangat dicintainya, bagaikan sebuah burung merpati yang kehilangan salah satu sayapnya, namun bagi hikam dia seakan kehilangan kedua sayapnya.

flasback on

“ummi” kata hikam, yang membuat ketiganya menatap dirinya.
Hikam menatap indah, meminta penjelasan, namun belum indah menjelaskan suara seorang anak kecil mengalihkan tatapannya.

“om, kok bisa sama ummi zaulah sih?”

Hikam seakan tak mengerti dengan semua ini. “dia ummi kamu?”

“iya, ini ummi zaula.”

“indah, bisa kamu jelaskan, kapan kamu menikah. Dan ini” hikam menatap zaula.

“sebenarnya say..”

Belum sempat menjawab suara dering handphon yang ada di saku hikam berbunyi, membuat hikam mengalihkan nya.

“assalamualaikum, mah.” Hikam menghindar dari mereka berdua.

“mas, bisa kamu kerumah sakit sekarang?”

Hikam mendengar suara mamahnya yang bergetar, dia seakan tersadar dengan istrinya.

“ada apa mah.” Mencoba setenang mungkin

“icha mas, icha drop lagi.”

Deg..

Hikam memutuskan panggilannya dengan sepihak, dia langsung berjalan masuk ke dalam mobil, melupakan ketiga orang didepannya yang menatap dirinya bingung. Hikam melajukan mobilnya dengan kecepatan yang membuat semua orang berfikiran jika hikam seakan ingin menjemput maut.
Indah yang menatap kepergian Hikam dengan raut wajah cemas, seakan bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya, sedang kan abidzar bingung dia seakan tak tau apa-apa, bahkan dia tidak mengenal pria yang bersama indah tadi.

flasback off

“sayang bangun.. mas mohon.” Hikam menangis dengan menatap wajah pucat sang istri.

Neli, menghampiri Hikam, mencoba menengangkan putra sulungnya itu. Baru kali ini neli melihat putranya menangis sehisteris seperti ini, dia paham betul bagaimana sikap hikam.
Putranya itu selalu menutupi kesedihinnya, dia tidak ingin terlihat sedih dihadapan semua orang.

Birlikte Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang