PART 9

111 10 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM

Jangan lupa untuk membaca Al-Qur'an

🌸🌸🌸

"seakan terulang kembali, hingga tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki semua, selalu ada di sisinya tanpa ingin melepaskan untuk kedua kali"

~Birlikte Indah~

MAAF TYPO
🍃
JANGAN SINDER

🌸🌸🌸

Weekend hari yang paling disukai oleh semua orang, karena baginya hari dimana bebas dari beban serta bisa beristirahat dari penatnya pekerjaan maupun dari tugas sekolah, serta waktu yang tepat untuk berkumpul serta menghabiskan waktu bersama keluarga mereka masing-masing.

Berbeda dengan gadis dengan balutan gamis serta pasmina yang ada di kepalanya, pagi ini disibukkan dengan kegiatan rumahnya. Setelah melaksanakan sholat subuh tadi indah sudah mulai berkutik dengan alat dapur, menyiapkan sarapan untuk dirinya dan ayahnya.

Sambil menunggu cucian di mesin cuci, dia menumis bawang. Menu sarapan pagi ini nasi goreng telur.

"Assalamualaikum." Terdengar suara sam dari luar. Wahyu baru saja pulang dari masjid.

"Waalaikumsalam." Indah langsung menghampiri ayahnya. "Ayah tumben telat pulangnya?." Tanya indah mengingat jam sudah menunjukkan pukul 7. Biasanya ayahnya itu akan pulang jam 6.

"Tadi ayah berbincang dulu dengan pak RT, mau pinjam kursi sama tenda buat pernikahan mu nanti."
Ngomong-ngomong soal pernikahan setelah pertemuan dengan dokter Hikam, hari itu juga mereka belum pernah bertemu kembali. Indah dan Hikam disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Padahal pernikahan seminggu lagi, tapi keduanya masih sibuk. Setelah ini nanti indah akan bertemu dengan mamahnya Hikam, untuk melihat gedung yang akan digunakan buat resepsi dan setelah itu akan ke boutique untuk melihat gaun pernikahan nya.

"Terus gimana yah?"

"Bisa katanya... Kan emang kursi sama tendanya disiapkan untuk warga komplek sini, jadi jika ada tetangga ada acara pasti bisa dipakai."

"Alhamdulillah." Kata indah.

Setelahnya ayah indah pamit ke kamar untuk mengganti bajunya. Sedangkan indah melanjutkan lagi masakannya dan cucian bajunya.

🌸🌸🌸

Tatapannya tak teralihkan pada sebuah rumah bercat putih yang tak jauh dari sana. Pria itu seakan menunggu seseorang yang keluar dari rumah itu. Sudah hampir 2 jam dia berada di dalam mobil, yang terparkir tak jauh dari sana rumah di. Kedatangannya setiap pagi untuk menemui seseorang selalu gagal, karena pasti yang dia dapatkan hanya gerbang rumah yang selalu tertutup rapat. Dia hanya sering melihat seorang wanita yang umurnya sekitar 50 tahunan keluar dari rumah itu dan kembali masuk kembali.

2 tahun setelah kepergiannya membuat pria itu jarang sekali datang kesini. Bahkan tidak pernah lagi. Dia jadi berpikiran jika rumah ini dijual dan digantikan dengan penghuni baru.
Hingga pikiran itu dia buang jauh-jauh, saat melihat seorang wanita paruh baya dengan setelan gamis serta hijab sedang membuka pintu gerbang kecil, dia mengenali wanita itu, dahinya berkerut saat wanita tersebut kembali masuk kedalam lagi seperti ada yang ketinggalan. Dan benar saja wanita tadi keluar dengan mendorong kursi roda yang didudukin oleh seseorang yang ditunggu nya selama ini.

Birlikte Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang