PART 11

112 11 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM

Jangan lupa untuk membaca Al-Qur'an

🌸🌸🌸

Senyumnya seakan tak ada sebuah beban. Tak dia sadari hati ini seakan
tertekan. Kata ikrar diucapkan,seakan
menandakan goresan luka

~Indah diah sari~

MAAF TYPO
🍃
JANGAN SINDER

🌸🌸🌸

Setelah kejadian pertengkaran dua hari yang lalu, membuat Hikam dan Azam tidak saling bertegur sapa, mereka seakan dua orang yang tidak kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian pertengkaran dua hari yang lalu, membuat Hikam dan Azam tidak saling bertegur sapa, mereka seakan dua orang yang tidak kenal. Begitupun dengan aging, dia lebih jarang bicaranya kepada anak sulungnya, setelah Hikam memutuskan untuk menikahi Ichaa, aging seakan bungkam.
Agung dan istrinya juga sempat menemui ayah Indah, mereka fikir Wahyu akan kecewa kepada anak nya, bukannya cacian yang dia dapat justru sebuah sambutan hangat yang diterima saat datang kerumah Wahyu.

"Jodoh, maut, rezeki semua itu hanya Allah yang tau, jika kita berencana seapik mungkin, tetapi jika Allah sudah berkehendak lain mau bagaimana." Wahyu menjeda perkataanya "Saya juga gak akan marah-marah kepada keluarga kalian, buat apa toh marah-marah kalau memang ujungnya mereka berdua tidak berjodoh."

Perkataan Wahyu membuat aging dan Neli merasa sangat bersalah. Sempat mereka mengembalikan uang yang sudah Indah gunakan untuk persiapan pernikahan. Tetapi uang pemberiannya di tolak halus dengan alasan.

"Bukan saya sombong ataupun tidak mau menerima uang ini, tapi anggap saja ini hadiah dari kami untuk pernikahan dokter Hikam dan calonnya."  Kata indah.

Neli yang melihat ketegaran hati Indah, tak terasa meneteskan air mata, Indah yang kebetulan duduk di sampingnya membuat Neli memeluk Indah dan menangis di pelukan indah. Neli meminta maaf sebanyak-banyaknya atas kelakuan Hikam kepadanya.

Dirinya hanya diam, saat mamahnya Hikam  memeluk dirinya. Bukan karena ia marah atau pun apa namun pelukan Neli membuat Indah merindukan sosok seorang ibu, biasanya saat dimana dia rapuh pasti ibunya akan memeluk memberikan ketenangan. Indah menikmati pelukan mamahnya Hikam, dan tak terasa air matanya ikut menetes karena merindukan sosok ibu di samping nya.

🌸🌸🌸

Tepat seminggu. Hari ini hari pernikahan Hikam, bukan dengan Indah tetapi dengan Icha. Pernikahan dilakukan dengan megah, tempat gedung pernikahan sama dengan tempat yang rencana akan di gunakan untuk pernikahan Inda dan Hikam, tetapi jika pernikahan mereka bertema Arabic, justru pernikahan Hikam dan Icha kali ini bertema tentang gaya Eropa, tetapi tetap sopan.

Terlihat seorang pria tengan siap dengan baju pengantin berwarna putih. Hikam duduk di tempat yang sudah disediakan yang ada di gedung. Dirinya duduk di depan ayah Icha, untuk orang tua Hikam mereka datang, dan segala bujukan Hikam mereka menyetujui pernikahan ini. memang betul apa kata ayah Indah. Jika memang bukan jodoh namun Allah sudah berkehendak lain mau bagaimana lagi.

Birlikte Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang