Birlikte Indah [SELESAI]

PART 5

ASSALAMUALAIKUM

Jangan lupa untuk membaca Al-Qur'an

🌸🌸🌸

Allah, jika memang dia, seorang laki-laki yang engkau takdir kan untuk ku, berilah kebahagiaan serta yang terbaik untuk kami nantinya.

~ Indah Diah Sari~

MAAF TYPO

🍃
JANGAN SINDER

.
.

Malam ini merupakan malam yang paling menegangkan bagi ku. Bagaimana tidak? saat ini keluarga dokter Hikam datang kerumah secara mendadak tanpa memberikan kabar terlebih dahulu.

"Jadi kedatangan saya dan kedua orang tua saya ingin. Meminta izin kepada om, untuk menjadikan indah sebagai calon pendamping hidup saya." Aku terkejut mendengar penuturan dokter Hikam. "Mungkin ini sangat mendadak. Dan saya pernah mengatakan jika saya tidak main-main dengan perkataan saya waktu itu untuk membawa kedua orang tua saya datang kesini."

Aku menatap ayah, beliau tersenyum kearah ketiga tamu yang ada di depannya.

"Ayah hargai kedatangan nak Hikam bersama kedua orang tua. Semua keputusan ayah serahkan kepada putri om. Indah." Ayah menoleh ke arahku.

Aku akui. Perkataan dokter Hikam memang tidak main-main. Dia benar-benar membuktikan perkataan nya. Aku menatap satu persatu orang-orang yang ada disini.

Tatapan ku tertuju pada seorang wanita paruh baya dengan balutan hijab berwarna hijau tosca serta gamis yang senada. Beliau tersenyum kearah ku. Aku jadi merindukan ibu.

"Bismillahirrahmanirrahim." Ucapku "dengan niat baik yang kamu sampaikan. Dengan ijin Allah. Aku menerima lamarannya dokter Hikam."
Ucapan hamdalah terdengar dari bibir ayah, dokter Hikam dan juga kedua orangtuanya.

"Terimakasih indah, kamu sudah mau menerima Hikam." Kata mamanya dokter Hikam. "Untuk mempersingkat waktu bagaimana kalau kita menentukan tanggal pernikahan." Aku terkejut dengan penuturan mamahnya dokter Hikam.

"Mah.." tegur dokter Hikam.

"Kenapa? Kan lebih cepat lebih baik."

"Berikan kami waktu untuk saling mengenal." Ucapku tiba-tiba yang membuat semua orang menatap ke arahku.

Aku yang ditatap seperti itu menjadi kikuk.
"2 Minggu." Kata mamahnya dokter Hikam tiba-tiba.

Aku mengangguk ragu.

🌸🌸🌸

Setelah kepulangan keluarga dokter Hikam, aku langsung bergegas menuju ke dalam kamar. Entah perasaan apa yang menyelimuti saat ini. Di satu sisi aku tidak ingin membuat mereka kecewa. Tapi disisi lain aku ragu untuk menerimanya.