PART 12

113 9 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM

Jangan lupa untuk membaca Al-Qur'an

Merindukan sosoknya, sebuah kasih sayang yang tidak bisa kita balas dengan apapun, merasakan bagaimana kehilangan yang sebenarnya. Hanya mampu mengadahkan tangan meminta agar kita bisa bertemu kembali dan bersama-sama di jannahnya.

~Indah diah sari~

🌸🌸🌸

MAAF TYPO
🍃
JANGAN SINDER

Aku bukan wanita seperti fatimah, yang mencintai ali dalam diamnya,dan aku bukan asiyah yang selalu sabar serta ikhlas dalam menghadapi sang suami yaitu fir'aun. Aku hanyalah wanita akhir zaman, yang sangat jauh dari kata sempurna, bahkan disaat hati ini sudah mencintai seseorang justru hati ini seakan belum ikhlas untuk menerima jika memang dia bukan jodoh kita, padahal Allah sudah menentukan jodoh kita dan menuliskan di yaumil lauhul mahfudz. Tetapi kenapa seakan aku seperti menolak itu semua, seakan menginginkan jika dia harus menjadi jodoh kita.

"allah maafkan hamba mu ini, karena hamba belum bisa ikhlas dengan takdirmu"
Jodoh cerminan diri, seperti itulah kata pepatah. Seakan aku teringat kisah zulaikha yang mengejar cinta nabi yusuf. Dimana saat itu zulaikha mengejar cinta yusuf, justru yusuf menjauhinya. Tetapi di saat zulaikha mulai menjauh dari yusuf dan mengejar cinta Allah yusuf mendekat kepadanya.Tetapi aku bukan zulaikha, yang harus mengejar cinta nya.

Semua itu sudah sirna, yang harus aku lakukan yaitu, mencoba memperbaiki diri, menjauh dari keadaan, dan berusaha untuk melupakan semua, karena secinta nya kita kepada manusia, hanya allah yang mampu mencintai kita, walaupun disaat hambanya seakan lengah, makan Allah akan menegur hambanya.

Baru saja aku melakukan kewajiban bagi umat muslim. Setelah selesai solat ashar, kulangkahkan kakiku menuju teras masjid. Mengambil sepatu ku yang berada di batas suci masjid dan memakainya, sejenak beristirahat untuk menghilangkan penat sambil memandang orang yang berlalu lalang di dekat masjid. Masjid disini sering sekali digunakan untuk pengajian rutin hingga tak khayal banyak orang yang berdatangan, untuk menghadiri maupun melaksanakan sholat berjamaah serta mengistirahatkan diri.
Ku ambil kunci motor yang ada di dalam tas, saat aku sudah siap dan ingin meninggalkan pekarangan masjid aku melihat anak perempuan yang ku perkirakan berumur 5 tahun yang sedang menangis memanggil nama seseorang yang tidak begitu jelas di telingaku.

"adek kenapa menangis?" tanyaku, saat sudah berada disamping anak tersebut.

"ummi."

"eh.." aku terkejut, saat dia memelukku dan memanggil namaku.

"ummi, zaula kangen sama umi." Katanya sambil memelukku. Dia mendongakkan kepala menatap ku. " ummi kemana aja?" tanyan nya.
Aku menggaruk pelipis ku, bingung ingin mengatakan apa kepada anak yang bernama zaura ini.

"kita duduk dulu ya dek." Aku mengajaknya duduk karena banyak orang yang menatapku, membuat seakan benar-benar aku ummi dari anak ini. Aku membawanya sedikit menjauh dari masjid.

"zaura mau eskrim?" tawar ku saat aku melihat penjual eskrim tak jauh dari masjid. Zaura mengangguk semangat saat aku menawarinya es krim.

Aku membelikan eskrim rasa strawbery, sesuai pesanan nya dan rasa coklat kesukaanku. Sete;ah selesai membayar aku kembali ketempat zaura, dia menatapku dengan binar bahagia saat aku membawa eskrim pesanannya.

Birlikte Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang