PART 7

110 11 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM

Jangan lupa untuk membaca Al-Qur'an

🌸🌸🌸

MAAF TYPO
🍃
JANGAN SINDER


2 Minggu sudah waktu yang berikan oleh Indah untuk mengenal Hikam begitupun sama dengan indah. 2 Minggu sudah cukup bagi Indah mengetahui bagaimana sifat Hikam sebenarnya. Yang terkadang sering berubah-ubah. Dari biasanya yang sering perhatian. Cuek, kadang dingin, dan juga Indah bisa melihat bagaimana keseriusan Hikam kepadanya. Saat melihat cara Hikam memberikan perhatian kepadanya.

Sama halnya dengan Indah. Hikam juga sudah mengetahui bagaimana karakter Indah. Yang kadang sering bikin Hikam kesal karena tingkah Indah, ataupun bagaiman sikap Indah yang lebih dewasa dalam menyelesaikan masalah.

Malam ini sesuai kesepakatan. Keluarga Hikam datang kerumah Indah kembali untuk menentukan tanggal pernikahan mereka, serta melakukan lamaran secara resmi. Indah sudah cantik dengan dress berwarna putih dan juga hijab yang senada dengan dress ya. Mengingat hari ini merupakan acara resmi apa lagi keluarga dari indah dan juga saudara dari Hikam juga ikut datang.

Sedangkan Hikam saat ini sudah siap dengan kemeja putih serta jas berwarna hitam.
Semua keluarga sudah berkumpul, acara demi acara dimulai. Dan sekarang waktunya menentukan tanggal pernikahan. Untuk masalah ini Indah serahkan saja pada yang lebih tau. Indah yang duduk di dekat ayahnya. Hanya diam, sesekali menanggapi pertanyaan yang di lontarkan untuk dirinya dari keluarga Hikam.
Tanpa Indah sadari sedari tadi dia di tatap oleh Hikam. Sejak keluar dari kamarnya. Mata Hikam tidak pernah absen untuk melihat kecantikan indah.

"Bukan muhrim mas, nikahin dulu kalau mau lihat lebih lama." Ucapan mamah Neli.

Mamahnya membuat dirinya tersadar dan mengucapkan istighfar. Karena sudah melihat wanita yang bukan mahramnya.

"Untuk tanggal pernikahan kita sudah tentukan bulan depan. Jadi masih ada waktu untuk mempersiapkan semuanya." Kata paman Indah.

Setelah menentukan tanggal pernikahan. Para tamu menikmati hidangan yang telah disiapkan.

🌸🌸🌸

Pagi ini seperti biasanya, Indah sudah siap untuk berangkat mengajar. Dia membetulkan penampilan kembali, merapikan hijabnya kembali di depan cermin. Hingga tak sengaja tatapannya tertuju pada jari manisnya yang ada di tangan kiri. Senyum terbit di bibirnya. Indah tak menyangka jika sebentar lagi dia akan menikah. Diumurnya yang ke-25 nanti indah akan merubah statusnya.

Kebetulan satu hari sebelum menikah, indah akan bertambah usianya.

"Budhe." Panggil Indah saat melihat budhenya sibuk di dapur bersama keluarga besar.

Pagi ini kelurga dari ayah maupun ibunya belum pulang. Setelah acara tadi malam. Mereka memutuskan untuk menginap dirumah ayahnya.

"Mau berangkat ndah." Kata budhe saat melihat keponakannya sudah rapi dengan seragam mengajarnya.

"Iya, budhe. Indah berangkat dulu ya. Owh iya ayah kemana budhe?"

"Ayahmu lagi di depan sama pakdhe mu." Indah mengangguk, sebelum kedepan Indah pamit terlebih dahulu kepada budhe dan juga tantenya.

"Ayah.. Indah Berangkat dulu ya." Pamit nya saat sudah berada di samping ayahnya yang sedang duduk di teras rumah.

Kebiasaan Wahyu setelah selesai sarapan. Dia akan menikmati suasana pagi hari duduk di kursi yang ada di teras rumahnya. Dengan ditemani teh hangat.

Birlikte Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang