Assalamualaikum
Jangan lupa untuk membaca Al-Qur'an
“aku datang dengan membawa niat baik, untuk melengkapi separuh agamaku yaitu menikahimu.”
~Birlikte Indah~
Maaf typo
🍃
Jangan Sinder
.
.Malam ini seperti biasa setelah melaksanakan sholat magrib dan mengaji, aku melanjutkan dengan memasak makan malam. Menu makan kali ini simpel yaitu tumis tahu dengan kacang panjang, serta semur telur dan ayam. Kebetulan tadi sore setelah pulang mengajar aku sudah menyiapkan bumbu-bumbunya jadi tidak perlu repot-repot lagi untuk mengiris bawang ataupun lainnya. Segera aku melakukan kegiatan memasakku, yang pertama aku buat yaitu tumis tahu dan kacang panjang dan yang kedua yaitu semur telur dan ayam. Butuh 20 menit aku menyelesaikan ini semua
“assalamualaikum.”
“waalaikumsalam.” Mataku melihat jam yang ada di dinding dapur, baru jam segini tumben ayah sudah pulang. Biasanya ayah akan pulang setelah sholat isy'a. Aku meletakkan piring yang berisi semur keatas meja makan. Segera aku menghampiri ayah, sampai di ruang tamu, aku terkejut dengan kedatangan seseorang disana.
“umi.” Panggil Zaura. Ayah menatap ku dengan pandangan seperti minta penjelasan, dan aku mengangguk kecil seakan menjawab nanti akan dijelaskan.
Pak Abidzar dan juga Zaura datang ke rumah dengan wanita paruh baya yang aku pastikan itu mamahnya. Aku tersenyum kearah mamahnya pak Abidzar dan menyaliminya. Begitupun dengan pak Abidzar dengan menangkupkan tanganku di depan dada.
Aku pamit kepada mereka, karena aku ingin membuatkan minum. Zaura ikut denganku, padahal dia sudah dilarang oleh pak Abidzar dan juga neneknya. Namun Zaura tetap merengek akhirnya dia ikut bersamaku. Aku mengajaknya menuju dapur dan mendudukan Zaura di kursi meja makan.
“Zaura duduk sini dulu ya.” Dia mengangguk patuh.
🌸🌸🌸
Malam ini Abidzar akan pergi ke rumah orang tua Indah. Setelah meminta izin dan restu kepada mamahnya tadi pagi, yang membuat Laili langsung menyuruh putranya untu melamar Indah malam ini. Sempat Abidzar menolak karena ini terlalu mendadak, setidaknya besok malam, namun Laili tetep kukuh untuk malam ini, dan mamahnya itu mengatakan jika persiapan untuk melamar Indah akan disiapkan oleha mamahnya sendiri.
“lebih cepat lebih baik, kalau gak malam ini, nanti keduluan sama orang lain.” Ada-ada saja mamahnya ini. Namu pada akhirnya Abidzar menyetujuinya, karena dia juga membenarkan perkataan mamahanya.
Tadi saat perjalanan kerumah indah ia mampir sebentar di masjid dekat dengan perumahan Indah untuk melaksanakan sholat magrib, sampai disana Abidzar kebetulan bertemu dengan Wahyu. Sebenarnya Abidzar hanya tau alamat rumah Indah dan tidak terlalu mengenal ayahnya Indah, namun ia mengetahui namanya saja. Saat di masjid tadi sempat ada perbincangan lucu diantara Wahyu dan Abiydzar.
Flashback on
“bukan orang sini ya nak.” Tanya wahyu, saat mereka duduk di emperan masjid. Kebiasaan Wahyu jika setelah shalat magrib dan mengaji, ia akan duduk di emperan masji bersama jamaah lainnya sambil menunggu adzan isy'a.
“bukan pak.”
“tujuaanya mau kemana?”
“saya mau kerumah pak Wahyu, bapak kenal sama beliau?” Kata Abidzar. Karena ia belum tau di sebelah mana rumah Indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Birlikte Indah [SELESAI]
Teen Fiction[Baper-Hurt- Romance-Islami] {JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN❤❤} PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT.⚠⚠ CERITA INI ASLI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI. Menceritakan tentang kisah seorang gadis yang bernama Indah Diah Sari. Kehidupan yang penuh lika-liku...