RAIN MEMORIES S'2 [KTH / TAMAT]

RM / S'2 -eps27-

Author pov.

Waktu terus berputar.
Hari-hari berganti dengan cepat.
Minggu-keminggu sudah berlalu.

Semenjak Y/n sudah diperbolehkan untuk pulang oleh pihak rumah sakit, kini ia tinggal dirumah ibu dan kakak perempuannya, dengan alasan dia belum bisa untuk bertemu dengan Taehyung. Namun selama itu-lah Y/n tidak pernah keluar dari dalam kamarnya. Tepatnya lagi selama satu minggu itu, dia hanya mengurung dirinya didalam kamarnya, dengan selalu mengucapkan kata yang sama. Bahwa dia-lah penyebab kematiannya Eunwoo.

Bahkan semua orang terdekatnya begitu sangat khawatir dengan kondisi mental Y/n saat ini. Itu jelas, karena wanita Shin itu selalu tak ingin bertemu dengan siapa-pun, bahkan untuk sekedar makan-pun rasanya dia sudah kehilangan selera. Sehingga semua orang selalu berusaha untuk memaksa, dan membujuknya agar mau makan. Namun semua itu percuma, mereka hanya selalu mendapatkan penolakan yang sama dari Shin Y/n.

Dan siang ini, Eunbi terlihat mencoba memasuki kamar adiknya, dengan membawa mampan yang berisikan makanan untuk Y/n.

"Y/n..." Panggil Eunbi, berdiri disamping Y/n yang tengah meringkuk diatas kasurnya.

"Pergilah, aku tidak mau bertemu dengan siapapun." Ucap Y/n, dengan tatapan matanya yang kosong.

Eunbi menghela nafas panjang, dengan tatapan matanya yang begitu prihatin dengan kondisi sang adik. "Y/n, tapi sejak pagi kau belum makan sama sekali. Jadi makanlah sedikit saja, ne." Bujuknya, namun lagi-lagi dia harus mendapat penolakan dari sang adik.

"Eonnie, bisakah kau keluar saja? Jangan ganggu aku." Pinta Y/n, tanpa menoleh kearah sang kakak.

"Huffff, baiklah... eonnie simpan disini saja, ne makanannya." Eunbi lalu mengambil sepiring makanan diatas meja nakas, yang sepertinya sudah dingin, dan menggantikannya dengan sepiring makanan yang baru. Dan perdetik, ia segera keluar dari sana.

Sedangkan Y/n, wanita itu kini malah menangis saat bayang-bayang Eunwoo kembali masuk dalam pikirannya. "Eunwoo-na... kenapa kau membuatku jadi seperti ini? Kenapa kau pergi dengan cara seperti ini? A-aku merasa jika kematianmu adalah kesalahanku. Mianhae..." Lirihnya, ditengah-tengah isakannya itu.
...
.
.
.
.
.
.
.
.