Author pov.
"Taehyung?" Ucap Y/n terlihat gugup, saat Taehyung yang kini berjalan beberapa langkah kearahnya.
"Bisakah kita bicara sebentar?" Tanya Taehyung, dengan memasukan kedua tangannya kedalam saku celana miliknya.
"Ne, tapi setelah aku memberi Hyungjin makan terlebih dahulu." Jawab Y/n, menatap sekilas pria dihadapanya.
Taehyung mengangguk samar. "Baiklah... aku tunggu kau dibalkon kamarku." Ujarnya, yang langsung saja melangkah pergi meninggalkan kamar tersebut.
"Aissss, kenapa aku merasa jika sikap appa semakin lama, semakin berubah?" Ucap Hyungjin, merasa kesal dengan sikap ayahnya barusan.
Ketika mendengar penuturan sang anak, Y/n-pun lantas segera angkat bicara. "Aniyo... Appa Hyungjin tidak mungkin berubah ko. Sudah kita makan saja sekarang, ne." Ajaknya, yang saat itu langsung mendapat anggukan dari Hyungjin. Dan seperdetik, mereka-pun lantas segera pergi dari sana.
...
.
.
.
.
.
.
.Satu jam berlalu...
Setelah selesai mengurus semua kebutuhan Hyungjin. Kini Y/n berniat untuk menemui Taehyung dibalkon kamarnya, dengan membawakan secangkir cokelat panas ditangannya.Dan saat wanita itu sudah membukakan pintu kamar suaminya, seketika ia-pun langsung saja melihat sosok Taehyung yang tengah bersandar dipagar besi balkon kamarnya. Y/n lalu menarik nafas pelan, dan berjalan untuk menghampiri Taehyung.
"Ini untukmu." Y/n menyimpan secangkir cokelat panas tersebut, disebuah meja yang terdapat disana.
Taehyung menoleh, dengan meyedekapkan kedua tangan didadanya. "Aku tidak memintamu untuk membuatkannya." Ucapnya, menatap dingin pada wanita yang kini sudah ada dihadapannya itu.
"Kau memang tidak memintanya. Tapi bagiku, itu sudah menjadi kewajibanku sebagai seorang istri untuk melayanimu. Dan jika kau memang tidak mau meminumnya, itu juga tidak masalah bagiku. Yasudah... jadi apa yang ingin kau bicarakan denganku?" Jelas Y/n, yang memberi sebuah pertanyaan diakhir kalimatnya.
Taehyung sempat terdiam untuk beberapa saat, ketika ia mencoba memantapkan hatinya untuk bicara pada wanita Shin itu. Dan tak lama kemudian, pria Kim itu kini kembali menatap wajah wanita dihadapannya dengan tatapan matanya yang sulit untuk diartikan oleh Y/n.
"Aku akan langsung bicara keintinya saja. Jadi begini Y/n. Kuminta sebaiknya kau segera menghapus semua rasa cintamu itu padaku. Karena sungguh demi apa-pun, aku tidak akan pernah bisa membalas perasaanmu, walau-pun kau berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkan hatiku."
Bagaikan tamparan keras. Hati wanita Shin itu begitu sangat sakit ketika mendengarnya. Bagaimana bisa Taehyung begitu terang-terangan menolak rasa cintanya? Apa sebegitu tidak maunya dia menerima perasaan wanita Shin ini? Jika memang benar seperti itu. Harusnya Taehyung tidak sefrontal ini, dan lebih bisa menghargai perasaannya Y/n. Sungguh hati wanita itu begitu sangat sakit, bahkan bola matanya kini sudah berkaca saking sakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN MEMORIES S'2 [KTH / TAMAT]
RomanceSetelah kepergian sang istri. Kini Taehyung menjalani hari-harinya bersama dengan sang anak. Hidupnya-pun seakan hambar, karena tidak ada sosok wanita penyemangatnya lagi. Entah sampai kapan hati pria itu akan membeku? Akankah ada seseorang yang bis...