-VOMENT-
"Heh Nik! Kok malah bengong? Lo kenal sama dia?" Tanya Vanesa yang penasaran.
"Iya." Jawab nya pelan.
"Ha? Kenal di mana?" Tanya lagi Vanesa. Kini Niken malah melamun.
"Baiklah nak Dion... kamu bisa duduk sekarang, semoga kamu betah ya di sekolah ini." Ujar Bu Santi.
Dion tersenyum dan langsung duduk di bangku persis di belakang bangku Niken.
"Dion!" Jerit Niken dalam hati. Saat ia melihat Dion sekarang sudah duduk tepat di belakang nya. Sedangkan Dion menatap Niken sambil tersenyum tipis.
***
12.00 WIB
___"Nik, gue deluan ke kantin ya," Ujar Vanesa yang sudah bangkit dari duduk nya.
"Iya, nanti gue nyusul kalo udah selesai." Sahut Niken yang masih sibuk menulis buku. Vanesa pun berjalan ke luar kelas, menuju kantin. Dan kini di kelas Niken hanya ada Niken dan Dion, yang masih belum selesai mengerjakan tugas.
"Yapp selesai!" Ujar Niken, lalu ia pun bangkit dari duduk nya, ia berniat ingin menyusul Vanesa di kantin, namun tiba-tiba pergelangan tangan nya di cekal oleh Dion. Seketika Niken pun menengok ke arah Dion.
"Niken," Kata Dion, yang masih mencekal pergelangan tangan Niken. Niken pun terdiam. Dan setelah beberapa detik Niken terdiam, ia langsung melepas cekalan tangan dari Dion secara paksa.
"Lepasin gue!" Ujar nya.
"Nik, lo marah sama gue?" Tanya Dion pada Niken.
"Ya jelas gua marah lah, sama orang yang melanggar janji nya sama gue." Jawab Niken, melotot.
"Maafin gue ya Nik, gue ninggalin lo dulu, tapi sekarang gue kembali buat lo Nik." Cakap Dion menatap mata Niken lekat-lekat.
"Gue nungguin lo Dion, tapi lo gak pernah kembali, lo pernah janji sama gue, kalo lo bakal kembali dalam waktu dua minggu, tapi nyata nya... lo ninggalin gue selama enam tahun, dan nggak ada kabar sama sekali." Balas Niken, mengerutkan jidat nya.
"Iya gue tau... lo pasti kecewa banget sama gue, karena udah ingkar janji sama lo, tapi sekarang gue kembali buat lo Nik, izinin gue... buat memperbaiki kesalahan gue dulu, Nik." Ucap nya. Niken terdiam dan menundukkan kepala nya.
Dan saat itu Dion pun langsung memeluk Niken erat. Secara refleks, Niken pun terkejut dan membulatkan mata nya. "Maafin gue Nik, gue janji nggak akan ninggalin lo lagi." Bicara Dion di pelukan Niken.
Niken pun meneteskan air mata nya di pundak Dion, dan langsung membalas pelukan Dion. "Jangan pernah tinggalin gue lagi... gue bener-bener kangen banget sama lo, Dion..." Ucap Niken. "Gue janji." Sahut Dion.
***
Flashback on.
"Niken, aku bakal pergi untuk beberapa minggu," Kata Dion. Kini Dion dan Niken sedang duduk berdua di taman dekat rumah mereka.
Dion dan Niken adalah tetangga sewaktu mereka masih SMP. Orang tua mereka berteman sangat baik, sehingga hubungan keluarga mereka sudah seperti persaudaraan. Sedangkan Dion dan Niken, mereka menjalani hubungan persahabatan. Dan dulu Niken dan Dion saling menyukai, namun mereka tidak bisa menjalani hubungan itu lebih dari hubungan persahabatan, karena umur mereka yang terpaut masih sangat muda dan tidak layak untuk berpacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Benci, Nanti CINTA! [ On Going ]
Teen FictionLeo Putra Denandra, putra dari Alex Denandra, yang sebelumnya adalah seorang playboy ulung. Hingga sifat sang ayah turun temurun ke anak semata wayang nya itu, Leo. Leo adalah Fakboy kelas kakap di sekolah SMA Yunistira. Hampir seluruh cewek di SMA...