🍁 D U A B E L A S 🍁

113 21 11
                                    

-VOTE & KOMEN-

♡ HAPPY READING ♡
.
.
.

Tolong kalo ada typo tandain ya ><

________


"Gue cinta sama lo, tapi gue takut kecewa lagi Dion," Gumam Niken. Dion menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar jawaban dari Niken.

"Gue sayang dan cinta sama lo Nik, dan gue nggak akan pernah kecewain lo lagi!" Balas Dion setengah jerit.

Niken terdiam dan menatap mata Dion dengan lekat.

***

Di sisi lain ada Leo dan Vanesa yang sedang sibuk mencari buku di perpustakaan.

"Ini nih, yang gue nggak suka kalo jadi anggota osis, di perintah-perintah mulu!" Kekeh Leo yang sibuk mencari buku di perpus itu.

"Gue beneran nyesel banget jadi anggota osis." Lanjut Vanesa bicara, yang juga sedang mencari buku di sana.

"Huft... gue mau mengundurkan diri dari anggota osis, valid pokok nya." Ujar Leo lalu berhenti mencari buku  itu dan ia mulai duduk di salah satu bangku yang ada di ruangan perpus itu.

"Gue juga deh... capek gila! Kadang ni yah, jam istirahat kita habis cuman gara-gara di suruh ini, itu, ini, itu sama guru." Vanesa berdecak malas.

"Baru anggota osis, gimana sama ketua osis ya? Pasti lebih-lebih dari kita Van, bener-bener tu ya, yang mau jadi ketua osis, niat banget. Gue aja terpaksa ikut anggota osis, cuman gara-gara pengen deket-deket sama anggota osis yang cewek-cewek doang gua mah.."

"Ck! Fakboy banget lo! Awas aja kalo sekarang lo masih jadi fakboy, gue nggak akan pernah bantuin lo lagi! Kasian tuh sahabat gue Niken." Ancam Vanesa.

"Iya Van.. kan gue udah pernah bilang, kalo gue cuman cinta sama Niken doang, dan gue akan berjuang buat dapatin cinta nya Niken." Sahut Leo.

"Eh.. btw Thanks banget ya udah bantuin gue, hehehe...." Tutur Leo sambil tertawa kecil.

"Iya... gue bantuin lo sampe korbanin persahabatan gue sama Niken tau nggak sih, kalo seandai nya Niken tolak tantangan itu, gue sama Niken nggak akan temenan lagi atau pun sahabatan lagi. Untung aja Niken mau terima tantangan nya," Gumam nya dengan wajah datar.

"Heheh.. Makasih ya... lo temen gue yang terbaik.." Kekeh Leo.

"Dih, siapa bilang kita temenan?"

"Lah, lo anggap gue apa Van? Setan?"

"Lo gue anggap DAJJAL! Kaborrr...." Lontar Vanesa lalu berlari ke luar perpustakaan.

"Woi, tungguin!" Jerit Leo lalu ikut berlari mengejar Vanesa.

***

Kembali pada Niken dan Dion yang masih bicara berdua di belakang sekolah.

"Huft... sekali lagi maafin gue Nik," Kata Dion dengan ekspresi wajah yang pasrah.

"Gue udah maafin lo kok, tapi hati gue masih belum bisa maafin lo, nggak enak banget kalo lagi sayang-sayang nya, eh malah di tinggal pergi. my heart hurts Dion!" Niken berbicara dan hampir meneteskan air mata nya.

Sekarang Dion yang malah menundukan kepala nya dengan penuh rasa bersalah. Setelah beberapa detik ia menundukan kepala nya, ia pun dengan refleks memeluk erat Niken.

"Maafin gue Niken." Dion berbicara di pelukan Niken. Niken tak menjawab pelukan Dion, Namun ia menjawab kata-kata Dion.

"Gue cinta sama lo Dion, tapi hati gue berkata jangan pernah cinta lagi sama Dion!" Gumam Niken di pelukan Dion.

Jangan Benci, Nanti CINTA! [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang