🍁 D U A P U L U H L I M A 🍁

50 11 5
                                    


Niken dan Leo pun sudah berada di meja makan bersama Alex dan Nasya. Leo duduk di samping Niken, sedangkan Nasya duduk di samping Alex.

Mereka semua kini sedang berbincang sambil melahap makan siang.

"Niken, silahkan di cobain makananya sayang," Lontar Nasya menyuruh Niken mencicipi masakan Leo itu. Leo yang dari tadi hanya diam dengan senyumannya sambil menatap ke arah Niken tanpa berkedip sekali pun.

"Iya, tante.." Sahut Niken.

Alex yang sadar akan anaknya yang dari tadi hanya diam sambil menatap Niken pun mulai mencoba menjahilinya.

"Buset ni anak, dari tadi ngeliatin Niken kagak ada kedipnya," Ucap Alex dalam hati sambil menatap Leo.

"Leo liatin calon mantu papah ya?" Lontar Alex membuat Leo langsung beralih tatap ke arah Alex.

Leo mengerutkan keningnya terkejut mendengar perkataan Alex. Sedangkan Niken juga ikut terkejut dan membulatkan matanya saat mendengar 'calon mantu' yang di ucapkan Alex.

"P-papah ngomong apa sih? L-leo dari tadi makan," Ucap Leo gugub tak menatap Alex melainkan menatap piringnya. Jelas Leo mulai salah tingkah di buat Alex.

Alex dan Nasya tertawa melihat tinggakah anaknya itu.

"Udah... yuk di lanjut makannya, Niken makan yang banyak ya sayang," kata Nasya.

Mereka semua pun mulai lanjut memakan-makanan mereka dengan cukup lahap, karena memang masakan Leo sangat enak.

"Masakannya enak tante. Tante hebat banget masaknya," puji Niken kepada Nasya akan masakan Leo.

"Niken, ini semua bukan masakan tante, tapi masakan Leo. Tadi tante cuman masak nasi saja, hahahah..." Kekeh Nasya. Niken dan Alex langsung menatap Leo.

"Lah kirain Papah, yang masak Mamah kamu Leo. Ternyata kamu yang masak?" Ujar Alex cukup terkejut.

"Gimana? Udah cocok jadi peserta di masterchef belum?" Balas Leo dengan senyuman.

"Nggak tahu ni anak belajar masak dari mana, sekali masak makanannya enak banget kayak gini," ucap Nasya.

Leo hanya bisa tersenyum tipis akan pujian dari Nasya. "Nggak sangka si Leo yang tiap hari kerjaannya elus-elus motornya bisa masak seenak ini," Ujar Alex. Nasya dan Niken pun tertawa, sedangkan Leo menyipitkan matanya ke arah Alex. "Binggung Pah, Papah itu puji aku atau ngatain aku ni?" Balas Leo. Alex hanya tersenyum lalu kembali melahap makanannya.

"Sudah... lanjutin makannya Leo," Kata Nasya memberi tahu Leo.

Mereka pun melanjutkan makan bersama mereka dengan sangat lahap.

"Niken, kamu sama Leo bentar lagi mau lulus kan? Kira-kira kamu mau kuliah di mana?" Tanya Nasya. Sontak Niken pun menjawabnya dengan semangat. "Di universitas college London tante." Leo yang mendengar itu pun langsung membulatkan matanya lalu dengan segera melirik ke arah Niken. Leo terkejut bahwa Niken akan berkuliah di London.

"Wah bagus banget Niken! Kamu mau ambil jurusan apa sayang?" Tanya lagi Nasya. "Jurusan ilmu kesehatan dan kedokteran sih yang Niken mau," Balasnya. Leo terus saja menatap Niken dengan wajah khawatir.

Niken yang sadar sedang di perhatikan Leo pun langsung menatap Leo binggung. Dengan cepat Leo menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Niken bakal kuliah di London?" Tanya Leo dalam hati.

"Bagus banget Niken, lanjutin ya sayang.." Ucap Nasya tersenyum manis ke arah Niken. "Iya tante." Sahut Niken lalu lanjut memakan makanannya.

"Kalo kamu mau kuliah di mana Leo?" Tanya Nasya menatap Leo. Leo yang tadinya sempat melamun pun terkejut dan langsung menjawab pertanyaan Nasya.

"G-nggak tau Mah," Jawab Leo gugub.

"Kok nggak tau? Mending kamu satu jurusan sama Niken, jurusan yang dia pilih bagus banget Leo." Saran Nasya pada Leo.

"Otak Leo nggak bakal sampe kalo ambil jurusan itu Mamah..." Sahut Leo dengan wajah manyun. Leo memang sangatlah tidak terlalu pandai dalam pelajaran di sekolah.

"Di coba dulu Leo." Lanjut Alex.

Leo memutar bola matanya malas dan lanjut memakan makanannya.

"Oh iya Niken, orang tua kamu kenapa nggak kamu ajak juga makan siang bareng kita?" Nasya pun kembali bertanya kepada Niken. Niken pun menjawabnya. "Mamah sama Dady lagi nggak ada di Indonesia tante, Papah ada urusan di Jerman dan masih belum pulang, udah jalan lima bulan. Tapi bentar lagi mereka bakal pulang tante." Nasya pun mengganguk paham atas perkataan Niken.

"Kapan-kapan ajak makan siang bareng kita juga ya Niken," Lanjut Nasya. "Iya, Tante." Sahut Niken dengan senyuman lebarnya.

***

YUHU! Author comeback!
Masih ada gk sih yang nungguin author up?

Dont forget voment!

Jangan Benci, Nanti CINTA! [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang