-VOMENT Do not forget!-
"Bang!" Panggil Niken pada Ray yang sedang asik main PS di depan televisi."Apa?" Sahut Ray. Tatapan nya tak lepas dari layar televisi.
"Mamah sama dady kapan pulang sih?" Tanya Niken. Dan Niken kini sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Katanya dady, tiga bulan lagi." Jawab singkat Ray.
"Ck.. lama bener." Ujar Niken lalu menopang dagunya dengan kedua tangannya.
Ray pun mematikan PS nya dan duduk di sebelah adik perempuan nya itu.
"Kangen ya?" Tanya Ray melirik ke Niken.
"Hooh. Pengen peluk mamah." Balas Niken dengan wajah yang manyun.
"Makanya... cari pacar, supaya bisa di peluk!" Gumam Ray pada Niken. Seketika Niken menatap mata Ray sinis.
"Bodo! Gua gak mau punya pacar!" Kekeh Niken.
"Helehh... lo gak mungkin hidup sendiri mulu ngeb! Lo pasti bakal punya pasangan hidup," Balas Ray.
"Dan pasti... bakal ada cinta sejati yang akan datang dalam kehidupan lo." Lanjut Ray bicara.
"Paan sih... gak ada yang namanya cinta! Apa lagi cinta sejati, gak ada!"
"Ck... ngeselin ngomong sama abang!" Decaknya kesal. Lalu Niken pun bangkit dan berjalan ke arah kamarnya.
Niken memanglah membenci cinta. Dari dulu hingga sekarang, banyak laki-laki yang menyatakan perasaan nya kepada Niken, namun... semua nya di tolak. Karena menurutnya... yang namanya cinta itu gak ada.
Niken merebahkan dirinya di atas kasur. Ia menatap langit-langit kamar nya.
"DION... LU KEMANA SIH?"
"GUA NUNGGU LO! TAPI LO GAK DATANG!"
"GUA CAPEK NUNGGU LO!" Decak Niken, meneteskan air matanya.
"GUA BENCI SAMA LO! DAN SEMOGA GUA GAK BAKAL KETEMU LO LAGI! JANJI LO KE GUA ITU PALSU!" Jerit Niken dari dalam kamar. Yang ternyata Ray mendengar semua perkataan Niken tadi. Ray sekarang sedang berdiri di depan pintu kamar Niken.
"Kasian adek gue,"
"Semoga Niken bakal ketemu sama cowok yang bertanggung jawab atas janji-janji nya." Gumam Ray. Bicara pada dirinya sendiri.
***
Di sisi lain ada Leo yang sedang mengendap-endap menuruni anak tangga. Sambil membawa helm full face nya, Leo sudah siap dan gagah memakai jaket kulit berwarna hitam.
Ya... Leo akan ikut balapan malam ini.Jika Nasya tau kalo Leo balapan, Nasya pasti akan memarahi nya. Makanya ia mengendap-endap untuk pergi balapan.
"Hufftt... semoga mamah gak ada di ruang tamu." Ujar Leo dengan wajah cemasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Benci, Nanti CINTA! [ On Going ]
Ficção AdolescenteLeo Putra Denandra, putra dari Alex Denandra, yang sebelumnya adalah seorang playboy ulung. Hingga sifat sang ayah turun temurun ke anak semata wayang nya itu, Leo. Leo adalah Fakboy kelas kakap di sekolah SMA Yunistira. Hampir seluruh cewek di SMA...