🍁 T U J U H B E L A S 🍁

89 15 3
                                    

"Enak nggak?"

"Enak! Makasih..!" Tutur Niken tersenyum lebar. Leo tersenyum tipis mendengar kata 'makasih' yang di lontar kan oleh Niken. Niken pun masih asik menjilat permen lolipop kesukaan nya itu.

"Baru kali ini gua denger kata makasih dari lo, Nik." Ucap nya dalam hati sambil menatap Niken.

***

Niken dan Leo kini sedang duduk di Cafe terbuka. Mereka diam tanpa suara, terlihat canggung. Niken yang biasa nya marah-marah namun kali ini dia diam. Leo tak tahu harus memulai percakapan dari mana. Hingga ia menghela napas berat dan mulai berbicara pada Niken.

"Lo suka permen beruang dari kapan?" Tanya Leo menatap Niken. Sontak Niken melirik.

"Dari gue umur lima tahun." Sahut Niken yang di angguki Leo.

"Lo tahu dari mana gue suka banget sama permen beruang?" Tanya Niken membuat Leo tersenyum lebar.

Flashback on

"Sssttt.. Niken datang, jangan sampe dia tahu kalo kita lagi bicarain kejadian dia waktu dulu. Gua takut nya dia kepikiran lagi dan bakal sedih," Peringat nya pada Leo, hingga Leo pun menganggukan kepala nya paham.

"Bang, sebelum nya gua mau tanya, ada nggak hal yang bikin emosi Niken mereda? Abang tahu kan kalo Niken itu orang nya sensitifan?" Tanya nya pada Ray.

"Ada. Candy bear."

"Haa? Candy bear?"

"Iya. Niken suka banget sama permen beruang. Dari kecil sampe sekarang dia masih suka makan. Di kulkas aja penuh tu sama permen beruang punya Niken. Pokok nya kalo dia makan permen itu, dia selalu aja bahagia. Gua juga nggak tahu kenapa." Ucap nya jelas.

"Oh, oke. Thanks info nya bang." Tutur nya."

"Niken pun kembali turun ke ruang tamu. Ia sudah siap dengan pakaian nya yang rapi. "Kalian bicarain apa sih? Serius banget kayak nya," Tanya Niken heran melihat Ray dan Leo sedang berbicara. Sontak Leo dan Ray pun terdiam. Leo pun bangkit dari duduk nya. "Udah siap kan, Nik? Yuk berangkat," Ujar Leo tak menjawab pertanyaan Niken tadi.

"Jawab dulu.. kalian tadi bicarain apa???" Niken mendesak. Ray pun juga ikut bangkit dari duduk nya.

"Anu- kita.. tadi bicarain... tentang... bola! Ya, tentang bola.. hehehe.." lontar Ray berbohong menatap tajam ke arah Leo agar tak berbicara sejujur nya.

"I--ya, tentang bola..." Sambung Leo menatap sekilas ke arah Ray.

"Oh." Niken kembali menatap Leo.

Flashback off.

"Ada deh," Jawab nya. Niken mengerucutkan bibir nya tak suka. "Ngeselin lo!" Gumam Niken pada Leo. Leo tetap tersenyum walau ia sedang di hardik oleh Niken. Tatapan Leo pun beralih ke atas langit.

"Niken, coba lo liat langit itu," Ujar Leo kepada Niken. Niken pun segera ikut menatap langit di sana.

"Iya. Ada apa?" Tanya Niken yang sudah menatap langit nya.

"Gapapa sih.."

"Ya tuhan.. kenapa sih gue di pertemukan sama manusia kayak lo! Gue benci banget, sama lo!" Ucap Niken yang kini mulai marah. Leo terseyum dan menatap mata Niken.

Jangan Benci, Nanti CINTA! [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang