VOTE & KOMEN
And
◇ Happy Reading ◇
.
.
.
___Malam, 18.11 WIB.
"Huft... kenapa gue kayak merasa bersalah gini sih anjing! Apa gue terlalu keras ya marahin Leo?" Kini Niken sedang merebahkan diri nya di kasur sambil menatap langit-langit kamar nya.
"Tapi Leo itu ngeselin banget! Sumpah dah... gue pengen jadi pisikopat, terus bunuh dia diam-diam." Decak nya kesal. Lalu tiba-tiba saja saja, Dada Niken terasa nyeri.
"Duh... Dada gue sakit banget.." Keluh nya lalu ia mengganti posisi nya menjadi duduk.
"Ohok!" Niken tiba-tiba saja batuk dan saat ia batuk, cairan kental berwarna merah darah keluar dari mulut nya.
"Ya ampun... darah... sebelum nya gue nggak pernah kayak gini, apa penyakit gue tambah parah?" Gumam Niken. Lalu ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan sisa darah tadi di mulut nya. Saat ia keluar dari kamar mandi, ia langsung meminum obat yang di berikan oleh dokter saat ia periksa di rumah sakit beberapa minggu yang lalu.
Setelah itu ia pun kembali merebahkan badan nya di kasur. "Kalo gue mati, berarti gue nggak bisa kuliah di Kampus impian gue yang ada di London, gue berharap... umur gue masih di panjangin, supaya gue bisa kuliah di College. Gue pengen banget kuliah di sana..." Bicara Niken dengan semangat.
Tiba-tiba saja, ponsel nya berdering. Ada telpon yang masuk, tapi nomor nya tak di simpan oleh nya.
"Nomor siapa nih?" Kata Niken saat melihat nomor baru itu. Ia pun segera
Mengangkat telpon nya.
"Hallo?" Ucap Niken.
"Hallo.." Balas orang itu, yang ternyata adalah Leo.
"Iya, hallo. Ini siapa ya?" Tanya Niken.
"Ini aku, calon imam mu." Sahut Leo santai.
"Heh! Leo! Lo dapat dari mana nomor gue?!" Tanya Leo.
"Kepo!" Kekeh Leo.
"Jingan ni anak! Ada apa lo telpon gue?!" Tanya lagi Niken ngegas.
"Jangan marah-marah mulu Nik, jujur telinga gue sakit denger lo teriak-teriak mulu.." Tampik Leo.
Niken terdiam. "Gue marah-marah mulu ya? Apa gue keterlaluan sama si buaya jantan ini?" Bicara Niken dari dalam hati.
"Niken.." Panggil Leo.
"Iya?" Sahut Niken refleks saat baru sadar dari diam nya.
"Nah... gitu dong, kan enak di dengar nya.." Balas Leo.
"Lo kenapa telpon gue?" Tanya lagi Niken tapi dengan yang nada yang sedikit rendah.
"Jalan yuk, temenin gue beli yakult." Ajak Leo.
"Nggak! Beli yakult di warung juga ada, ngapain minta di temenin?!" Sahut nya jerit.
"Dih, ya terserah gue lah.." Gumam Leo.
"Pokok nya gue nggak mau! Lo beli aja sendiri sana!" Gumam nya.
"Ya udah, kalo lo nggak mau, gue maksa dan harus mau." Lontar Leo menyeringai.
"Maksa ya lo?!"
"Iya gue maksa. Cepetan siap-siap.. gue otw ke rumah lo, see u girlfriend .." Kekeh nya lalu mematikan sambungan.
***
Menurut kalian.. lebih suka cepat ending atau lambat ending? Jawab ya di komen.Ending nya nanti akan mengejutkan gyuss... hihihi... kalo mau tau.. pantau terus cerita JBNC.
Maaf ya.. aku nggak up selama berapa hari.. pas sekali UP malah pendek part nya :(
Soal nya author lagi sibuk siap in naskah My Senior Is My Partner yang mau terbit😙
JANGAN LUPA NABUNG YA, KALO MAU PELUK NASYA DAN ALEX ><
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Benci, Nanti CINTA! [ On Going ]
Teen FictionLeo Putra Denandra, putra dari Alex Denandra, yang sebelumnya adalah seorang playboy ulung. Hingga sifat sang ayah turun temurun ke anak semata wayang nya itu, Leo. Leo adalah Fakboy kelas kakap di sekolah SMA Yunistira. Hampir seluruh cewek di SMA...