4. Papa

2.5K 340 18
                                    

Gak ada warn!
Selamat Membaca

:)

"Kenapa lari? Kalo lari malah buat mereka makin curiga," Alisha melirik Mars yang berlari di sebelahnya.

Mars menoleh, dia terkekeh kecil. "Memang itulah rencananya."

"Eh?"

Alisha terpaksa mempercepat larinya saat Mars semakin menarik tangannya. Keduanya berlari dengan beberapa wartawan yang berlari di belakang mereka.

Keduanya bingung, apa berita tentang Mars adalah hal yang paling di cari? Padahal 'kan banyak artis lain. Kenapa harus Mars? Kenapa juga mereka harus berkumpul di dekat mobilnya? Dan kenapa juga Mars harus membawa lari Alisha?

Mudah saja jawaban untuk pertanyaan terakhir Mars. Dia ingin membuat penggemarnya bertanya-tanya siapa gadis yang ia bawa lari.

"Kak, kalo aku liat kakak bareng model cewek itu lagi, aku gak bakalan ngomong sama kakak!" Alisha melirik Mars sinis, dia berhenti lalu berbelok dengan Mars yang mengikuti tepat di belakangnya. "Nempel aja terus nanti biar aku kasih tau Mama baru tau rasa."

Mars terkekeh, di saat-saat seperti ini, bisa-bisanya Alisha meluapkan rasa cemburunya.

"Aku tidak akan melakukannya lagi," ujar Mars yakin. Dia menarik tangan Alisha agar berlari menaiki tangga.

Mars membuka sebuah pintu yang tidak terkunci. Dia mendorong Alisha masuk lalu di susul olehnya. Pintu kembali ia tutup, sedangkan Alisha langsung membuka ponselnya.

Ruangan yang terlihat seperti gudang itu terlihat sangat gelap, pasti akan menakutkan jika datang sendirian. Mars ikut membuka ponselnya, menyalakan lampi flash agar ruangan itu sedikit terang.

"Kamu cari apa?" tanya Mars, dia berdiri di sebelah Alisha. Melihat ke arah layar ponsel Alisha.

"Nah 'kan langsung update." Alisha berucap tiba-tiba saat ada yang mempublish fotonya dan juga Mars. "Wah..aku gak tau lagi, kak."

Mars meliriknya, sebelah tangannya terangkat, menyisir rambut Alisha ke belakang. "Udah gak papa,"

"Kok?"

"Kaka udah pernah ngomong, Alisha."

Mars merogoh saku celananya, mengambil ponselnya saat merasakan sebuah getaran. Dia mengernyit, "Thea telpon?"

Alisha langsung menatap ponsel Mars, dia merebutnya lalu menerima panggilan telpon kakak iparnya.

"Mars, lo dimana?"

"Jangan langsung ngegas, kak."

"Eh Alisha," Thea terkekeh. "Kalian di mana?"

"Di luar, kak. Kenapa emang?"

"Kakak di depan apart kalian. Cepetan pulang, kakak sama kak Langit udah kayak orang nyasar."

Alisha terkekeh, dia mengangguk walaupun Thea tidak melihatnya. "Oke, kita pulang. Tapi tunggu bentaran, oke. Kita ada sedikit masalah."

"Eh, masalah? Masalah--"

"Sampai ketemu di rumah, kak."

Alisha mematikan sambungan telponnya begitu saja, gadis itu mengembalikannya ke Mars. Mars mendelik, menerima ponselnya kembali. Alisha menatap Mars dengan tajam, "Kenapa? Kenapa?"

Kak Mars!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang