Aku rada bermasalah sama bocah . AKA kaku . Jadi , aku bakalan lompat sampe anak-anak udah SMA Untuk sekuel ? Aku gak tau mau buat apa enggk , akhir-akhir ini jenuh banget . Aku pengennya cerita baru ^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bugh !
Lio mengibaskan lokasinya saat dia baru saja memukul kakak kelasnya. Tangannya terasa sakit walaupun dia cukup senang karena dia berhasil memukul kakak kelas yang terus mengganggu kakak sulungnya.
Kakak kelasnya - Nanda, menatap Lio dengan tatapan tajamnya. Dia malu karena kalah dengan adik kelasnya. Krah seragam Lio ia tarik.
"Lo berani mukul gue, hah?!" tanya Nanda kesal.
Lio berdecih, dia mendorong tubuh Nanda menjauh. Cowok itu membenarkan krah seragamnya, "Kalo gak berani, gue gak bakalan mukul lo."
Nanda mendengus, dia melirik ke arah Ratu yang diam saja sedangkan kembarannya - Fio menatap Nanda dengan pandangan meremehkan.
Lio yang melihatnya, semakin muak. Lio tidak suka kakaknya yang cantik itu di dekati oleh laki-laki bajingan seperti Nanda.
"Lo gak perlu deket-deket kakak gue lagi. Sampai kapanpun, gue gak bakalan restuin."
Nanda kembali menoleh, dia menatap Lio tajam. "Gue gak butuh restu lo buat deket sama Ratu."
Setelah mengatakan hal itu, Nanda berjalan menjauhi kantin. Keadaan yang tadi diam tanpa suara, perlahan mulai kembali normal. Ketegangan antara dua pangeran sekolah sudah tidak ada.
Ratu mengakhiri Lio, dia mengelus kepala adiknya dengan lembut. Dia tersenyum, "Jangan berantem sama Nanda. Nanti kakak kasih tau Mama sama Papa."
Lio mendengus, menatap Queen. "Aku gak suka kakak deket sama dia. Jangan deket-deket dia lagi."
Queen menatap Lio yang meninggalkan kantin. Ratu menghela nafas, dia menatap Fio.
