Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mars memperhatikan perut Alisha yang benar-benar terlihat walaupun usianya baru empat bulan. Mengandung bayi kembar tidak sulit kata Alisha. Hanya saja, kadang sifat keduanya bertolak belakang.
Seperti tiga hari yang lalu, Mars ingin melihat Alisha memakai dress dan juga riasan. Intinya feminim, tapi Alisha menolak. Gadis itu hanya memakai daster di tambah rambutnya yang di ikat asal. Tanpa make up. Alisha tampil apa adanya.
"Ganti."
"Gak mau."
"Ganti Alisha. Nurut sama suami."
"Jangan jadi alasan ya, kak. Aku gak mau pake itu."
"Tapi kakak pengen kamu pake itu."
"Gak mau."
Queen yang sedari tadi memperhatikan, hanya bisa diam. Wajah polosnya dengan mata yang bergantian menatap Mama Papanya.
Dia tidak tau harus apa. Lagi pula, Queen tidak peduli.
"Lagian kakak kenapa nyuruh Alisha pake itu? Alisha gak mau kemana-mana, kak!" Alisha mendengus, berjalan menuju dapur apartemennya.
Ngomon-ngomong, mereka sudah kembali ke Inggris. Sudah lewat sebulan sebenarnya. Mars juga sudah kembali sibuk dengan kuliah dan pekerjaannya. Model tentu saja. Dia tidak mau kembali menjadi seorang penyanyi walaupun sudah di bujuk ribuan kali oleh manajer dan CEO perusahaannya.
Mars mengikuti, dia duduk di kursi meja pantry. Menatap istrinya yang memakai apron, mau masak katanya.
"Ya kan kamu cantik kalo pake itu," jawab Mars, dia menerima potongan apel yang Alisha berikan.
Alisha menggeleng, "Gak mau. Alisha heran, kenapa kakak akhir-akhir ini nyuruh Alisha tampil cantik? Iya Alisha tau sih, kakak model. Tau banget tentang fashiondan sejenisnya. Tapi ya, jangan Alisha juga."
Mars terkekeh, menggigit potongan apel lalu ia kunyah. Matanya masih memperhatikan punggung Alisha yang cekatan mengambil bahan-bahan untuk memasak.
"Kakak juga gak tau," Mars kembali menggigit potongan apelnya. "Kamu juga, kenapa akhir-akhir ini sering tampil ala kadarnya? Bahkan ke minimarket, mana kadang pake daster doang lagi."
Alisha terkekeh geli, menuangkan segelas air lalu memberikannya ke Mars. Suaminya tersenyum, lalu mengucapkan terima kasih.
