Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alisha memperhatikan layar ponselnya dengan fokus. Gadis itu tengah berselancar di salah satu toko online. Dia ingin melihat semua hal-hal yang berhubungan dengan bayi.
Semua baju, sepatu dan lainnya terlihat menggemaskan dan rasanya Alisha ingin membelinya.
Setelah kemarin mengecek jenis kelamin anaknya, Alisha jadi bersemangat untuk mencari sepasang pakaian bayi untuk laki-laki dan perempuan.
Alisha dan Mars begitu bahagia, apalagi Queen yang begitu senang karena akan mendapatkan adik laki-laki dan perempuan. Queen berjanji akan menjaga mereka dengan baik.
"Kak Mars!"
Alisha sedikit berlari menuju ruang tengah, dia melihat Mars yang tengah menonton tv bersama Queen.
"Jangan teriak-teriak, Alisha. Ini rumah, bukan hutan." Mars menegur.
Alisha nyengir, "Kak, belanja yuk?"
"Belanja?" kening Mars mengernyit, "Bukannya kemarin udah?"
Alisha berdecak, "Bukan belanja bulanan, kak. Belanja buat ini."
Mars menatap Alisha yang menunjuk perutnya sendiri. Kandungan istrinya itu sudah berusia enam bulan. Dan Alisha mulai tidak sabar untuk membeli peralatan bayi.
"Ayo beli," Mars menatap Queen. "Queen, ayo beli baju buat adek."
Queen menoleh, dia tersenyum senang. "Ayo! Nanti Queen pilih ya?"
Kedua orang taunya terkekeh, mereka mengangguk. "Tentu."
Setelah itu, ketiganya bersiap. Alisha selesai lebih dulu, lalu dia berjalan menuju kamar Queen. Memeriksa apakah anaknya itu sudah selesai.
Pintu bercat ia ketuk lalu di buka dengan perlahan. Dia melihat Queen sudah terlihat cantik. Hanya tinggal rambutnya saja karena Mars tidak bisa melakukannya.
"Kakak siap-siapa aja, biar Alisha yang lanjutin."
Mars menoleh, dia mengangguk. Alisha tersenyum, berjalan mendekati Queen. Gadis itu benar-benar terlihat cantik. Alisha tidak bisa membayangkan seperti apa Queen jika sudah besar nanti.
Tidak memerlukan waktu lama untuk Alisha mengikat rambut Queen. Queen mengucapkan terima kasih lalu berdiri di depan Alisha. Dia memperhatikan perut Alisha yang membuncit.
Tangan kanannya terangkat, menyentuh perut Alisha dengan hati-hati. Jantungnya berdebar sangat cepat, wajahnya terlihat takut dan sekaligus penasaran.
