Bukan maksa takdir. Gak ada salahnya berharap.
***
"Om! Dia siapa?"
Bintang menarik kaos yang di pakai oleh Mars. Tangan kanannya menunjuk ke arah Queen.
"Kenapa? Bintang suka?" Mars terkekeh kecil, "Dia Queen. Bintang mau kenalan? Dari kemarin kan Bintang belum kenalan."
Bintang menggeleng, dia malah menggenggam jari kelingking Mars. "Ngga mau."
"Kok gak mau?" tanya Mars heran, dia mengangkat tubuh Bintang ke gendongannya lalu berjalan mendekati Queen, Alisha, kedua orang tuanya dan juga Thea. Ada si kembar juga.
Bintang memeluk leher Mars dengan erat saat Mars mendudukkan tubuhnya di sebelah Queen yang tengah bermain dengan si kembar. Bintang sulit dekat dengan seseorang, jadi dia agak takut untuk berkenalan dengan Queen.
Langit, Mark, Cakra dan Diaz datang. Leon tidak ada di rumah. Kepala keluarga Zidni itu harus mengurus masalah Mars yang tiba-tiba saja keluar dari dunia entertainment. Banyak media yang bertanya-tanya.
Berhubung Zeline melarang keras Mars dan Alisha memberikan tanggapan, alhasil harus Leon yang memberikan tanggapan. Sedikit kebohongan yang tidak akan menimbulkan kekacauan.
"Papa belum pulang, Ma?" tanya Thea sambil menyuapi kedua anak kembarnya.
"Belum. Katanya masih berdebat sama managernya Mars." jawab Zeline seadanya.
"Lama. Mama gak takut Papa kegoda sama bule? Kan body Mama kalah." Mark terkekeh kecil.
Zeline berdecak, dia menatap anaknya tajam. "Fisik doang yang kalah. Urusan buat Papa jatuh cinta, Mama yang menang."
"Mama ikut trend?" tanya Mark, "Mama kok tau kayak gitu?"
"Enggak ikut trend. Tapi emang lagi banyak muncul di sosmed, ya walaupun kadang tenggelem sama berita tentang kakak kamu itu."
"Bagus dong, Ma. Biar Thea gak khawatir Mama salah pergaulan."
"Bukannya takut anak salah pergaulan, malah takut Mama salah pergaulan." Mark berbicara.
"Emak-emak kalau salah pergaulan lebih bahaya dari pada anak salah pergaulan." Thea menjawab, "Kalo anaknya ketahuan 2 garis biru ya nikahin aja sih. Tapi, kalo--"
"AYAH!"
Ucapan Thea terhenti saat melihat Bintang berteriak di susul oleh tangisan. Mars yang masih memangku Bintang, kebingungan sendiri.
Bintang bangkit, dia berlari menuju ke arah Langit. Tangisnya semakin pecah saat melihat Ayahnya memangku Queen.
"Ayah!"
Sifat posesif Bintang muncul saat Ayahnya menggendong anak orang lain. Bocah berusia 4 tahun itu menatap Queen tidak suka sedangkan Queen hanya menatap Bintang dengan tatapan polosnya.
"Bintang--"
"Ayah ngga boleh peluk dia!" wajah Bintang mulai memerah membuat Langit langsung memberikan Queen ke Ibunya.
Bintang langsung menubrukkan tubuhnya ke tubuh Langit. Memeluk Ayahnya dengan erat.
Queen mengerjap lucu, sedangkan yang lain tertawa karena tingkah Bintang yang sangat posesif ke Ayahnya. Jika ke Thea, Bintang biasa saja. Thea juga heran sendiri.
"Dih posesif. Nambah anak baru tau rasa." Mark mencibir setelahnya dia mengaduh saat mendapatkan pukulan dari Thea. "Kak Thea gue hapus dari list kakak kesayangan gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Mars!✔
Teen Fiction"Punya suami kok begonya kelewatan!" "Punya istri kok suka maki suaminya sendiri!" "Kak Mars!" Spin-Off Possessive Junior & Bad Luck?