23. Maafin Mars

1.3K 244 33
                                    

Kalian gak sadar sesuatu gitu?

Alisha begitu khawatir pada Mars, dia melirik keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alisha begitu khawatir pada Mars, dia melirik keluar. Petir terus menyambar, dan sampai saat ini Mars belum kunjung pulang.

Rasa kesal dan cemburu yang sejak tadi siang melingkupi Alisha, hilang begitu saja tergantikan dengan rasa cemas. Hatinya menyuruh dia untuk menyusul Mars, ada sesuatu yang tidak beres dengan suaminya.

"Tenang, Alisha. Mama yakin, Mars akan baik-baik aja." Zeline menyentuh pundak Alisha, mencoba menenangkan menantunya.

Alisha menoleh, dia menatap Zeline. "Gak bisa, Ma. Alisha rasa ada yang gak bener."

Zeline menghela nafasnya pelan, dia melirik Leon yang masih duduk di sofa bersama Mark dan Queen.

Alisha kembali menatap keluar, langit semakin gelap. Hujan lebat akan turun sebentar lagi. Hal itu membuat Alisha semakin khawatir.

"Ya udah biar Papa--"

Suara guntur yang terdengar keras memotong ucapan Leon, disusul oleh listrik yang padam. Alisha semakin tidak karuan. Dengan bermodal nekat, dia keluar dari rumah.

Mark yang melihat Alisha pergi, menyusul. "Al! Mau kemana?! Mau hujan woy!"

"Mau nyusul kak Mars!" balas Alisha sambil teriak.

Alisha membuka gerbang rumahnya, dia berlari tanpa alas kaki. Alisha begitu kalut, dia hanya butuh Mars sekarang.

Petir kembali menyambar membuat Alisha semakin mempercepat larinya.

"Sebenarnya apa yang terjadi sama kakak?" tanya Alisha pelan, dia tidak peduli pada teriakan Mark di belakangnya.

Sampai, dia melihat laki-laki yang sedari tadi ia khawatirnya. Alisha semakin mempercepat larinya, bahkan dia sampai tersandung kakinya sendiri. Beruntung Alisha mampu menyeimbangkan tubuhnya membuat Alisha tidak terjatuh.

"Kak Mars!"

Mars yang tadi menunduk, sekarang mendongak. Kedua matanya membulat, mempercepat langkahnya ke arah istrinya.

Alisha memeluk tubuh Mars dengan erat, tangisnya pecah. Dia bahkan tidak sadar dengan tampilan acak-acakan Mars. Di belum menyadari luka sayatan di pipinya. Bahkan luka itu masih mengeluarkan darah.

Mars mengerjap, membalas pelukan Alisha tidak kalah erat.

Mars mengerjap, membalas pelukan Alisha tidak kalah erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kak Mars!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang