Selamat Membaca
🍀🍀🍀
"Maafkan Papa, tadi gak sengaja."
Mars mengelus punggung Queen dengan lembut. Rasa mual yang tadi ia rasakan, sudah menghilang. Di gantikan dengan rasa panik. Panik dengan keadaan Queen, atau panik jika nanti Alisha tau dan membiarkan Mars tidur di kamar tamu.
Mars tidak mau sampai hal itu terjadi. Mars hanya mau memeluk Alisha, bukannya bantal guling.
"Kalo Queen berhenti nangis, nanti Papa belikan es krim."
Ajaib. Mendengar ucapan Mars, membuat tangis Queen langsung berhenti. Mars yang melihatnya terkekeh, dia menghapus air mata yang ada di wajah Queen.
"Mau beli sekarang?" tanya Mars yang mendapatkan anggukan dari Queen. "Ayo kita beli, tapi harus janji jangan bilang Mama tadi jatuh. Mengerti?"
Queen mengangguk, melingkarkan kedua tangannya di leher Mars. "Mengelti."
"Gak papa deh bohong, yang penting gak tidur di luar."
Saat Mars keluar rumah, langit sudah berubah menjadi jingga. Mars berjalan santai menuju minimarket yang tidak terlalu jauh jaraknya dari rumah.
Beberapa kali Mars mendapatkan sapaan dari tetangganya. Mars hanya tersenyum sebagai tanggapan. Dia lebih fokus ke Queen yang berceloteh tidak jelas menggunakan bahasa campuran.
"Papa?"
"Kenapa?"
Queen menatap wajah Mars, dia menggeleng. Tersenyum lebar dan semakin mempererat pelukannya pada leher Mars.
"Kenapa gak jadi?" tanya Mars bingung, "Bilang aja gak papa."
Queen tetap menggeleng, "Queen.."
Mars menaikkan sebelah alisnya, menatap Queen dengan bingung. Queen kembali tersenyum, "Sayang Papa."
Sebuah senyuman tidak bisa Mars tahan. Dia bahkan sampai mencium kening Queen saking gemasnya.
"Papa juga sayang Queen," Mars membuka pintu minimarket. Menurunkan Queen untuk memilih sendiri cemilannya.
Queen mendongak, "Mama sayang..Queen gak?"
Mars tersenyum, mengelus kepala Queen penuh sayang. "Mama sayang Queen kok. Bahkan lebih besar."
Walaupun tidak mengerti, Queen tetap mengangguk semangat. Jangan lupakan senyuman polosnya yang membuat siapa saja gemas melihatnya.
"Udah, sekarang Queen mau beli apa?"
Ingat dengan tujuannya, dia menggennggam jari kelingking Mars lalu menariknya menuju rak berisi makanan ringan. Dia menunjuk satu bungkus bengbeng yang langsung di ambil oleh Mars.
Setelahnya, Queen menunjuk coklat batangan. Mars tersenyum, "Berapa?"
Queen mengerjap, dia menatap jari-jari mungilnya. Mencoba menghitung seperti yang di ajarkan Mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Mars!✔
Teen Fiction"Punya suami kok begonya kelewatan!" "Punya istri kok suka maki suaminya sendiri!" "Kak Mars!" Spin-Off Possessive Junior & Bad Luck?