Lagi~

1K 181 54
                                    

Di buka kan?
Nah, jangan lupa komen sama votenya

KASIH AKU ALASAN PALING LOGIS DAN BUAT AKU BISA PUBLISH CERITANYA QUEEN
Nanti kalo buat aku terkesan, aku publish deh
Sekalian aku dm ke orang yang paling buat aku terkesan
Setengah idenya, bisa dari kalian karena ide cerita Queen, aku nemu konflik doang

Di tunggu ya')

***

"Kakak ke kamar duluan."

Queen berjalan melewati Bintang begitu saja, di ruang keluarga ada keluarga orang tuanya yang lain. Queen ingin segera pergi jika saja Thea tidak memanggilnya.

Alisha menatapnya, karena kejadian masa lalu anak sulungnya itu tidak mau terlalu dekat dengan keluarganya yang lain. Hanya Queen dan Alisha yang tau.

"Mama udah nyiapin kue sama es krim di kamar kamu." ujar Alisha yang di angguki oleh Queen.

Queen membalas sapaan keluarganya yang lain, lalu berlari menuju kamarnya. Dia mengunci pintu, melemparkan tasnya ke atas sofa. Dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Berkali-kali Queen menghela nafas, dia tidak benci mereka. Queen hanya ingin membatasi dirinya saja.

Queen menatap bingkai fotonya yang ada di atas meja nakas, dia tersenyum. Foto itu adalah foto terakhir saat di Inggris sebelum dia pindah ke Indonesia.

Saat itu musim dingin, Queen dan kedua adiknya seperti biasa bermain salju. Mars diam-diam mengambil fotonya dan Queen menyukainya. Queen rindu suasana Negara tempat kelahirannya.

Bukannya Queen tidak suka di Indonesia, dia suka. Tapi, Queen lebih suka disana. Entahlah. Teman-temannya di Indonesia hanya mau bergaul dengan yang menurut mereka pantas untuk di jadikan teman.

Sedangkan di Inggris, teman-teman Queen berasal dari semua kalangan. Tidak ada yang berteman lewat harta ataupun wajah yang cantik atau tampan.

Queen bangkit, dia mengambil kotak es krim yang di siapkan oleh Mamanya. Membuka tutupnya lalu dia menyendokkan es krim itu kedalam mulutnya.

Ponsel ia ambil, sekedar mencari sesuatu yang bisa menghiburnya. Kue dan es krim tidak bisa membuat mood Queen kembali.

Sampai, gerakan jari Queen terhenti saat dia mengingat nama Raka. Queen tersenyum, membuka aplikasi chat. Mencari nama Raka. Sejujurnya, ini pertama kalinya Queen mengirim chat ke Raka. Mereka biasanya langsung telpon. Bahkan Raka pernah telpon tengah malam hanya karena ingin mengucapkan kata kangen dan selamat malam.

Raka Danial

Raka? |
Lo di rumah? |Mood gue hancur nih'( |
Lo lgi kemana sih? Padahal centang dua |Gue marah nih |

| Mau pergi?

Ehehe |
Enggak deh, takut di marahin Papa |

Lama tidak menjawab, membuat Queen kembali bosan. Dia menatap laptopnya, sepertinya dia memiliki beberapa film yang belum ia tonton.

"Padahal mau gue simpen buat malem minggu."

Kak Mars!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang