27. - Inti Masalahnya Kabur

901 151 76
                                    

Alolaa~~
Hehehe:v
Selamat Siang semuanyaaaaa:)
















Pas Liat Postingan Erin, Wira sedikit kaget. Di pikirannya. "Erin sama Juni Jadian? Ketemu dimana?"

Karna Wira harus jaga Komitmennya sama Sania, jadi dia berpikir mulai sekarang nggak bakal Ngusik kehidupan Erin lagi.

Tapi, Dari kemarin Sania nggak ada Kabar. Wira udah nyoba nelpon dia, tapi nggak diangkat. Di Chat juga nggak dibalas, padahal WAnya aktif.

"Kamu kemana sih San?" Monolog Wira sambil natap wallpaper HPnya yang terpampang Foto Dia sama Sania di sana.

"Apa sakit yaa? Gue susul ke Apartemennya aja deh." Wira berdiri dan ngambil Jaket sama Kunci mobilnya.

Sekarang dia Khawatir Sania kenapa - kenapa.

****

"Kamu yakin kita pergi sekarang? Kalau kamu di laporin ke Polisi dan jadi Buronan gimana?"

"Kamu nggak usah Khawatir. Semua identitasku itu Palsu, Bahkan Namaku juga palsu. Dengan Bawa lari uang ini, aku bisa Operasi sedikit di wajahku, dengan begitu mereka nggak bakal ngenalin aku. Kamu nggak usah Khawatir sayang."

"Okey, Pacarku emang yang paling Jago!!"

****

Wira sampe di Apartemen Sania. Wira udah dari tadi mencet - mencet Bel tapi nggak ada tanda - tanda Sania bukain pintu.

"Kamu kemana sih San?" Wira nyoba buat telpon Sania lagi.

Kalau sebelumnya masih aktif dan nggak diangkat, sekarang udah nggak aktif lagi.

Bahkan WAnya juga di Block sama Sania.

Wira bingung sekarang, kenapa semuanya jadi gini?

Nggak menyerah, Wira tetep Mencet - mencet bel apartemen Sania.

Bukan Sania yang keluar, Malah Cowo tinggi yang kira - kira umurnya sama kayak Wira.

"Siapa sih Lo? Gangguin orang tidur aja!!" gertak di Cowo.

Wira yang tersulut Emosi karna Ada Cowo di apartemen Pacarnya, Narik Kerah baju Cowo itu.

"NGAPAIN LO DI APARTEMEN CEWE GUE?! MANA CEWE GUE ANJIRR.!!" teriak Wira.

Cowo itu juga tersulut Emosi, dia berusaha buat Lepas Tarikan di kerah bajunya.

"CEWE LO SIAPA?! INI APARTEMEN GUE, GUE BARU PINDAH KEMARIN!!"

Wira yang nggak bisa nahan Emosinya, Nonjok duluan Cowo itu.

Bughh!!

Nggak terima, cowo itu juga Balas Nonjok Wira.

Jadilah mereka Baku Hantam yang bikin pemilik Apartemen yang lain keluar semua dari kamar Mereka. Dan salah satunya manggil Security.

Wira beserta Cowo tadi yang terlibat aksi tonjok - tonjokkan di bubarin sama Security.

Wira harus ganti rugi ke Cowo itu, Karna Cowo itu nggak Salah. Dia emang baru beli apartemen itu Kemarin, dan katanya pemilik Apartemen sebelumnya adalah Pria paru baya yang Namanya Iksan Prabo.

Pertanyaan Wira sekarang, Jadi selama ini Wira sering ke Apartemen Sania, Itu Bukan Milik Sania?

Lalu dimana Sania?

****

Wira pulang dengan babak belur, bikin Mina serta sang Mama Kaget.

"Ya ampun Kak, Berantem dimana sih?" tanya Mina pas Kakaknya jalan masuk kearah rumah dengan Sempoyongan.

Mina narik Wira buat duduk di ruang tengah, Mamanya buru - buru ngambil kotak P3K.

"Kak Kenapa bisa gini sih?" tanya Mina lagi. Agak ngilu liat Bibir Kakaknya Robek.

Wira nggak jawab, dia malah melamun sambil natap kearah depan.

Mamanya datang dan Mulai ngobatin luka - luka Wira. Mamanya sampe ngeri sendiri liat lebamnya.

"Kak, nggak mau jelasin?" tanya Mina lagi. Wira menggeleng.

Mina menghela napas.

"Ayo istirahat aja, Jangan sering berantem Wir. Nggak baik kalau Anak Mama mukanya Banyak bekas Tonjokkan kayak preman," kata Mama yang nyoba buat ngertiin Wira.

Mama tau Wira lagi sedih, dari sirat matanya yang jelasin itu. Naluri Ibu nggak pernah salah, pasti kali ini masalah Serius.

Wira menggeleng, Terus natap Mamanya. Detik kemudian dia berhambur ke pelukan Mamanya.

"Ma, biarin Wira nangis di pelukan Mama dulu buat kali ini."

****

Pagi - pagi, Wira udah duduk manis di teras Rumahnya. Dia milih buat nggak masuk kuliah dulu, Sania Hilang jejak yang jadi oemicunya.

Wira masih nggak abis pikir sama Sania, Katanya dia nggak bakal ninggalin Wira lagi.

Tapi apa Ini?

"Apa Ini Karna yang Mina bilang karna Gue udah nyakitin Hati Erin? Tapi kan Gue udah minta maaf waktu itu," monolog Wira.

Dia natap Burung - burung kecil yang hinggap di Bunga yang Mamanya tanam.

Wira tersenyum. "Enak kayaknya jadi burung, nggak perlu ngerasain Masalah yang berat kayak Manusia."

"Kak, Nggak ngampus?" tanya Mina. Wira menggeleng, dia noleh ke arah Mina yang udah rapi dengan setelan Baju SMA.

"Mau kesekolah? Kakak Anter aja Ayo," tawar Wira. Mina ngangguk aja, udah lama nggak dianter Kakak.

Selama Perjalanan ke sekolah Mina, Wira diem doang. Padahal biasanya selalu Bawel, ngingetin Mina ini dan itu. Tapi kali ini enggak.

"Ada masalah yaa Kak?" tanya Mina pelan. Terdengar Helaan Nafas dari Wira.

"Sania menghilang," kata Wira yang masih Fokus nyetir.

Mina kaget, kaget banget. Tapi Bohong kalau dia nggak seneng, Mina seneng banget. Mina ngerasa Kalau Sania itu bawa pengaruh buruk buat Kakaknya, makanya Mina bersyukur dia menghilang. Jangan balik lagi kalau perlu.

Wira natap Adeknya yang nggak ngasih Respon apa - apa. Padahal dia udah siap kalau Mina bakal ngomel lagi dan ceramahin dia lagi.

Pas mereka udah nyampe depan sekolah Mina, Wira nanya.

"Kok kamu nggak merespon apa - apa dek?" tanya Wira. Mina natap Kakaknya, terus senyum.

"Mina gatau harus respon gimana. Yang terbaik aja Buat Kakak," kata Mina sebelum turun dari Mobil Wira.

****

"WIRAA..! DIMANA KAMU WIRA?!!"

Wira yang lagi bantuin Mamanya bikin Sop, kaget karna ada yang gedor - gedor pintu rumahnya nggak santai dan teriak Namanya.

Mamanya yang lagi masak juga kaget. Wira jalan kearah pintu diikuti sang Mama.

Pas Udah buka Pintu, Wira kaget siapa yang datang.

"Anda, ngapain anda kesini?!" tanya Wira dingin. Mamanya membeku, dengan segera Wira rangkul Mamanya.

"Dimana Kamu Sembunyikan Istri Saya?!" teriak Orang yang gedor - gedor tadi.

Dia lelaki Paruh Baya, yang Wira amat sangat kenal luar dalam.

"Apa Maksud Anda?! Istri yang Mana?!" teriak Wira tanpa Sadar.

Istri? Tidak mungkin Mamanya Kan?

"Sania! Istri saya Sania, Mama Tiri Kamu! Dimana Kamu menyembunyikannya?!!!!"

Wira membeku, Mamanya Pingsan.
Sania, Inti dari semua masalah Ini Menghilang.














Sania Kabur yaa? Aku Juga dehhh, mau menghilang, Takut diamuk🙈🙈

Kakak Pembina [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang