23. - Aku PHO yaa?

883 147 75
                                    

DOUBEL UP AYEEE~~













"Putusin saya Rin,"

Cuma itu kata yang bisa keluar dari mulut Wira. Padahal sebelum kata itu, dia udah nyiapin banyak kata biar nggak bikin Erin sakit Hati.

Padahal, mau sebanyak apapun kata Itu, Erin tetep sakit hati kalo ujungnya kayak gini.

Ini keputusan Wira. Keputusan yang dia ambil setelah berfikir panjang, tentunya setelah diceramahin sama Mamanya dan Mina.

Wira mutusin buat mengakhiri Hubungannya sama Erin, karna dia rasa dia lebih cocok sama Sania. Sania yang punya hampir seluruh Hatinya.

"Maafin saya. Ini mungkin jalan yang terbaik," kata Wira terus lepasin pelukannya dari Erin dan berdiri.

"Kak?" Panggil Erin dengan mata yang berkaca - kaca. Wira marah sama Dirinya karna bikin perempuan nangis.

"Sekali lagi Maaf," kata Wira terus berbalik dan pergi ninggalin Erin yang masih terus natap dia.

****

Abis dari taman, Wira langsung pulang kerumah. Pengen Jalan sama Sania sebenarnya, tapi Moodnya lagi nggak bagus. Dari pada Nanti Cewenya itu ikutan Badmood gara - gara dia, Mending dia rebahan aja di rumah.

"Jadi Gimana Kak?" tanya Mina yang baru aja keluar dari kamar. Buru - buru cewe itu nyamperin Kakak tersayangnya.

Btw, Mereka udah baikan. Mina seneng akhirnya Kakaknya ini mau Nemuin Erin dan memperjelas hubungan mereka.

Mina gatau aja sama apa yang terjadi tadi.

"Jadi gimana Kak? Kakak Udah baikkan kan sama Kak Erin? Adek seneng banget dengernya," kata Mina terus senyum lebar.

Wira menggeleng, "Kakak sama Dia selesai Dek," kata Wira pelan. Mina yang tadi senyum lebar auto natap Wira datar.

"Maksud Kakak?" tanya Mina pelan.

"Kakak Mutusin dia. Ini jalan terbaiknya," kata Wira. Mina natap Kakaknya dengan tatapan nggak percaya.

"Jadi Kakak lebih Milih Sania dari pada Kak Erin?! Kakak lebih Milih dia yang udah bikin Hancur Hati Kakak selama bertahun tahun dan balik lagi kesini tanpa Rasa Bersalah?! Kakak Sadar nggak sih Kalo Kakak Makin Berengsek?!" teriak Mina. Wira natap Mina jengah.

"Dek, ini udah keputusan terbaik. Dan Erin juga setuju," kata Wira nyoba buat yakinin Mina kalo ini jalan terakhirnya.

"Tapi Kak, Kan Kakak Bisa Per---"

Tok .. tok .. tok ..

Kedua adik Kakak Itu noleh kearah pintu depan. Baru aja Wira mau jalan kearah Pintu buat Buka, tapi keduluan sama Bi Teha, pembantu Rumah Mereka.

Pintu kebuka, dan Muncul Wajah Sania dengan senyum berseri di sana. Bikin Mina yang muak banget sama Wajahnya nyamperin dia.

"Ngapain Lo Kesini?!" tanya Mina sinis. Wira yang liat bakalan ada tanda - tanda keributan, nyamperin Adeknya beserta Pacarnya.

"A-aku mau ketemu Wira Min," kata Sania sambil senyum canggung ke arah Mina. Mina tetep natap dia sinis.

"Lo nggak puas udah nyakitin Kakak Gue dulu? Lo harusnya Sadar kalo lo sama dia itu udah masa lalu, bukan muncul lagi dengan gatau dirinya ngajak dia mulai Hubungan kalian yang katanya belum kelar itu?!" teriak Mina. Sania natap Mina kaget, terus nunduk.

"Aku, aku kesini buat nebus kesalahan aku," kata Sania pelan.

"NEBUS KESALAHAN YAA NGGAK PERLU SAMPE MENJALIN HUBUNGAN LAGI. LO ITU UDAH JADI PHO TAU NGGAK?!!" bentak Mina lebih keras. Bikin Wira sakit kepala.

Dia gamau kelepasan sampe bentak Mina kayak Waktu itu, dia gamau lagi.

"Dek udah dek, Nggak usah nyalahin Sania terus. Itu udah masa lalu, Kakak udah maafin dia," kata Wira yang nyoba nenangin Mina.

"Bela aja terus manusia gatau diri Kayak Dia. Gue muak sama Lo, Juga Lo." Mina nunjuk Kakaknya dan Sania secara bergantian, terus jalan masuk ke kamarnya.

Sania yang tadi di bentak Mina ngangkat Kepalanya. Matanya berkaca - kaca terus natap Wira.

"Salah yaa Kalo aku balik ke sini? Aku kan cuma mau nebus kesalahan aku," kata Sania nunduk lagi. Wira yang gatahan liatnya, Narik Mina kepelukannya.

"Enggak, Kamu gasalah. Mina lagi Sensi, makanya dia ngomong kayak gitu. Udah gausah dipikirin," kata Wira terus ngusap Kepala Sania.

"Oh iyaa, Kenapa Mina nyebut Aku PHO? Emang kamu punya pacar yaa?" tanya Sania. Wira diam, gatau mau bilang apa.




















Jadi, Kalo Cerita Versi Erin, Wiranya di pakein 'Kak'. Jadi 'Kak Wira' gitu. Nah kalo Ceritanya Versi Wira, Wira aja nggak pake 'Kak' lagi.

Ngerti nggak? Ngerti aja:(

Kakak Pembina [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang