Alolaa~~~
Heheheh:v
Btw, Moodku yg rada ancur ini disebabkan oleh di tamu yang datang tiap bulan. Nggak tau kenapa, aku gampang banget emosi pas lagi pms:(Erin balik ke Tenda lagi. Di sana, dia liat Jihan sama Haikal lagi Mabar. Terus, ada Luna sama Juna yang lagi nyanyi. Lucas, Satya, Rendy, lagi bakar Jagung. Joshua sana Sonya lagi ngobrol, nggak tau ngobrolin apa. Yuni sama Hana, mereka lagi kutekan. Heran, di buper masih sempet kutekan mereka.
Yang nggak ada tuh Kak Wira. Perasaan dari tadi abis magrib udah hilang itu Kakak Pembina, nggak tau kemana.
"Kak Erin, Dari Mana?"
Yang duluan sadar Erin datang itu, si Yunita. Emang cuma dia doang yang Waras. Yang lain, akhkal opsoo.
"Nyari angin Yun," jawab Erin. Yunita ngangguk terus senyum.
Erin ngerdarin pendangannya, terus tatapannya berhenti di Satya. Cowo itu juga merhatiin Erin tadi, cuma udah enggak pas Erin balik liatin Dia.
Erin buang napasnya perlahan, terus jalan dan gabung ke arah Haikal sama Jihan. Terus ngerusuhin mereka.
"Jauh-jauh Lo, dasar Jomblo. Jangan ganggu," kata Haikal.
"Dih, dikira mereka berdua nggak Jomblo apa," kata Lucas yang nyahut di belakang.
"Maap nih yaa, mungkin tadi Sore gue emang Jomblo. Sekarang udah enggak cuy," kata Haikal Santai.
Erin keselek Jagung yang di kasih Rendi ke dia tadi.
"Lo pacaran?! Sama Siapa Anjirr..?" tanya Erin ngeGas.
"Sama Gue," jawab Jihan santai.
"Pfftt ... Wkwkwkwk, bentar woy gue ngakak. Wkwkwkwk." Erin ketawa sambil mengang perutnya.
"Rin, gue tabok nih?!" ancam Haikal. Erin berhenti ketawa.
"Iya deh, maaf. Tapi serius gue nggak percaya masa. Ya ampun," kata Erin terus ketawa lagi.
"Bentar. Jihan, dari semua list cowo ganteng yang pernah Lo temuin, orang ini nggak masuk kan. Kok bisa si Anjir," kata Erin heboh.
"Cinta itu bisa datang kapan aja. Mau sama siapa juga bisa. Kalo cinta nggak mandang usia, kenapa cinta harus mandang fisik. Dan lagi, gue lebih ganteng dari Lucas. Iya kan Han?" tanya Haikal minta persetujuan dari Jihan. Jihan geleng-gelengin kepala bingung.
"Gue denger Yaa," kata Lucas di belakang mereka. Erin tambah ngakak.
"Kesambet apa yaa, sampe gue bisa nerima Lo tadi Kal," kata Jihan, mukanya dibikin seolah-olah lagi mikirin jawaban.
Erin makin ngakak lagi, bukan cuma Erin. Bahkan yang lain Juga. Haikal terbully.
"Gue PJ dong. PJnya jangan makanan. Tapi Saham Pertamina yaa," kata Erin sambil naik turunin alisnya.
"Saham pertamina apaan? Rumah makan aja nggak punya," kata Haikal. Jihan noyor kepalanya.
"Gada Hubungannya saham Pertamina sama Rumah Makan Sayang," kata Jihan
"Eeww. Gelii," kata Erin masang muka sok jijik. Eeh, di tabok Jihan lagi.
Mereka malah main tabok-tabokan. Tapi, bukan sesama mereka berdua. Tapi nabok Haikal bareng-bareng.
"Guys, ini nggak ada yang mau jadian lagi? Juna sama Luna mungkin? Atau Lucas sama Yunita?" tanya Sonya tiba-tiba. Ternyata cewe itu juga nyimak mereka dari tadi.
"Juna Kak. Mau nembak Luna Sekarang," kata Juna santai.
"Eeh?"
"WIHH MANTAPP..!" teriak mereka bareng-bareng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Pembina [✓]
Teen Fiction[SELESAI] [BELUM REVISI!] Kak Wira Ganteng sih, Tapi Lebih ganteng Sasuke -Erina