6. - Rasa Taro Ya Kak..!

1.7K 258 51
                                    

Alolaaaa~~~
Hehehehehe:v
Maaf baru sempet Up. Tabok aja, nggak papa:)















Disinilah Erin. Jalan Jongkok keliling tenda putri. Siapa yang nyuruh? Siapa lagi kalo bukan Kakak Pembinanya.

Tadi Satya dateng ke warung. Kirain Erin mau ikutan makan Juga. Eeh taunya malah digiring ke Kak Wira. Punya temen macam Satya emang minta di give away.

"5 putaran lagi," kata Kak Wira.

Erin natap kakak pembinanya sinis. Dari tadi, ngomongnya 5 putaran lagi. Tapi nggak abis abis. Cape kaki Erin.

"Kak Wira, udahlah. Kasian Erin. Kan jam 10 nanti Lomba, keburu cape dia." Rasanya Erin mau sungkem sama Joshua. Pradana yang baik.

"Yaudah, kamu berdiri. Makannya kalo disuruh senam, senam. Jangan nongkrong di warung...!" Erin ngangguk patuh aja. Salah dia juga sih.

"Udah Erin, sana hapal materi aja" kata Joshua. Erin nganggu dan masuk ke tenda putri.

***

"Luna, tadi gue ketemu Mikail. Dia titip Salam," kata Erin. Luna yang lagi ngemil ciki, keselek.

"Ukhuk," Luna keselek.

"Wkwkwk Mampus," kata Hana ketawa. Dekel gada akhlak.

Luna natap Hana sinis, abis itu nabok paha Hana pelan.

"Serius Rin?" tanya Luna. Erin ngangguk..

"Iyaa, tadi gue juga ketemu temen-temennya yang lain. Asli ganteng banget Na," kata Erin. Denger yang ganteng-ganteng, Jihan buru-buru mendekat.

"Ganteng!? Mana, Mana???" kata Jihan heboh. Erin malah noyor jidatnya, bikin Jihan natap Erin sinis.

"Terus terus Rin, " tanya Luna.

"Dia tadi minta nomer Lo, karna gue nggak mau sembarangan jadi nggak gue kasih. Jadinya dia nitip salam doang deh," kata Erin.

"Aturannya kasi aja tadi Rinnnn," kata Luna melas. Gagal Chatan sama Cogan.

"Yaudah sih, gue nggak tau juga," kata Erin naikin bahunya, nggak perduli dia.

"Seganteng apaan sih Kak? Kok pada heboh," tanya Yunita. Dekel kalem yang ada ditengah-tengah orang bobrok.

"Ganteng pake banget tau Yun," kata Luna menggebu-gebu.

Mereka lanjut ghibah Cogan sampe setengah 10. Kalo aja Sonya nggak datang, mungkin mereka nggak bakalan berhenti.

***

"Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang sudah hadir. Saya akan membacakan Lomba-Lomba yang akan kalian ikuti selama disini. Ada sekitar 20 lomba," kata Ketua Pramuka di atas panggung sana.

Erin natap orang itu malas. Berharap dia cepet cepet berhenti ngomong. Matahari di atas Jam 10, panas bre.

Posisi Pramuka kan, didepan harus yang Tinggi. Jadi, Erin berdiri di samping Sowon.

Erin bisa liat, udah banyak anak-anak cewe dari Gudep lain tumbang. Pada pingsan mereka. Itu antara pingsan beneran sama pingsan dibuat-buat. Pengen Erin tampol satu satu deh.

"Yun, Pusing?"

Erin denger bisiskan Luna yang nanya Yunita dibelakang Erin. Kata Luna, Yunita tadi pusing. Tapi Yunita maksa buat ikut upacara.

"Dikit," kata Yunita pelan.

Dibelakang, kak Wira merhatiin mereka. Buru-buru dia jalan ke arah mereka, terus narik pelan tangan Yunita.

Kakak Pembina [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang