[|Renjana 22|]

3.1K 366 8
                                    

Doyoung dan Renjun datang setelah 5 menit menempuh perjalanan dengan kecepatan yang tidak bisa diungkapkan. Apa alpha itu mantan pembalap? Ok, lupakan.

"Tolong bawa dia masuk." Renjun menyuruh dua orang pelayan yang membantunya untuk membawa Mark ke dalam mobil milik teman kencannya hari ini.

"Haruskah aku cemburu?" Tanya Doyoung sembari melihat pada kaca yang langsung melihat bagaimana posisi Mark dan Renjun di jok belakang.

"A-apa?" Beta itu memang memangku kepala sang alpha yang tengah pingsan, karena sangat tidak mungkin untuk mencarikan bantal atau mendudukkan alpha itu.

"Haruskah aku cemburu Huang?" Doyoung bertanya sekali lagi, membuat semburat merah pada pipi beta itu terlihat semakin jelas.

"Kenapa harus cemburu?" Renjun bertanya dengan pelan.

"Kamu memangku kepala alpha lain setelah kencan denganku, dan perlu kamu tahu, alpha itu sempat menjadi pasienku, bersama omeganya."

Doyoung kembali menjalankan mobilnya ke arah rumah sakit setelah mengatakan satu kalimat itu.

"Tolong kamu telepon dokter Jungwoo, dan katakan ada seorang alpha yang pingsan, siapkan satu kamar khusus yang pernah Mark tempati."

Renjun hanya diam, ia berkedip dan menunjukkan ekspresi kebingungan.

"Dimana ponselmu?" Tanya beta itu.

"Oh Tuhan, aku lupa. Ada dalam saku jas ini, ambil lah, dan segera telepon, passwordnya tanggal lahirku."

Doyoung yang masih berusaha membelah jalanan melirik ke arah belakang lewat spion tengah. Melihat setitik keraguan pada wajah memerah lelaki di belakangnya.

"Kamu takut menyentuh yang lain? Jangan takut, sudah ambil saja."

Sialan Kim Doyoung!

°•○●□■□●○•°

Mereka sudah sampai, dan Mark juga sudah masuk ke dalam ruang rawat inap yang pernah ia tempati sebelumnya. Meski sempat ada drama dalam pengambilan telepon genggam milik Doyoung, tapi semua berjalan lancar.

"Mau di dalam sini? Kemungkinan besar aku akan membuat alpha pemimpin ini topless."

Renjun ingin segera keluar, sebelum langkahnya terhenti akibat dari panggilan alpha yang baru saja berkencan dengannya.

"Tunggu. Pegang jam tangan, ponsel, dan jasku sampai aku selesai, jangan berani-beraninya pergi terlalu jauh, aku akan tahu."

Doyoung melepaskan jas, dan jam tangannya. Ia menyerahkan kedua benda itu beserta ponselnya pada Renjun.

Setelah Renjun keluar, Jungwoo dan Doyoung langsung melakukan tindakan. Mereka membuka beberapa kancing kemeja yang alpha itu kenakan.

"Mereka sudah melakukan bonding?" Tanya Jungwoo tak percaya.

*bonding = penandaan pada omega, oleh alpha.

"Sepertinya iya, dan mereka tak bertemu berapa lama memangnya? Apa Haechan juga akan heat? Kenapa lukanya sebanyak ini?"

Kedua dokter itu melihat ada luka bakar di daerah punggung dan sekitar perut serta dada. Itu tandanya, ikatan antara Haechan dan Mark sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Renjana [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang