[|Renjana 4|]

4K 527 56
                                    

Mark menatap omega di depannya kini. Tidak, itu bukan Haechan, melainkan seorang omega perempuan yang baru saja berusaha menjalin kerja sama dengan perusahaannya, Kim Hana.

"75 persen laba dari kerjasama ini masuk ke perusahaan anda, karena peran anda sebagai pemberi modal awal." Jelas Hana dengan senyumannya.

"Kenapa memanggilku seperti itu Hana? Kita teman semasa SMA jika kau lupa." Mark menyandarkan punggungnya pada sofa hitam diruangan itu.

Mereka berdua sedang berbincang di ruang VIP sebuah restoran yang kebetulan hanya berjarak 3 lantai dari ruangan pribadi Mark sendiri.

"Baiklah, ku kira kau ingin berbicara formal, haruskah ku panggil kau oppa seperti dulu?" Hana terkekeh.

"Jangan memanggilku oppa Hana. Kejar saja sunbae yang waktu itu ingin kau kejar, kau bahkan membuangku sampai tahun terakhir." Mark lantas meneguk segelas alkohol yang memang tersedia di sana.

"Ukh, maaf Mark aku hanya ..." Mark menatap lagi omega yang pernah mengisi hatinya, menemani hari-harinya, hingga akhirnya wanita itu memilih meninggalkannya tanpa satupun kesempatan.

"Kita sepakat bukan? 75 persen masuk ke perusahaanku, dan 25 persennya ke perusahaanmu. Apa tidak terlalu rugi?" Tanya Mark sekali lagi.

"Tak apa, ini tidak sebanding dengan apa yang kau rasakan dulu." Jawab Hana sembari menunduk.

Mark memberikan tatapan terluka, bagaimanapun ia pernah mencintai wanita yang kini menjadi rekan bisnisnya, menaruh hati pada omega di depannya, lalu hancur meski tahu, belum tentu Hana adalah takdirnya.

"Ngomong-omong, apa kau sudah memiliki alpha?" Tanya Mark berusaha mencairkan suasana, ia lalu mengambil pena yang tersemat rapih pada saku dada bagian kiri jas nya.

"Aku omega bebas." Jawab Hana sembari menggeleng pelan.

Baiklah, ucapan itu sudah mampu membuat gerakan jari alpha pemimpin itu terhenti.

Ia tidak boleh menjadi alpha pengkhianat bukan?

°•○●□■□●○•°

Mark berjalan tak berniat ke arah ruangannya, terakhir kali ia meninggalkan sesuatu di dalam sana, omeganya.

Hey, mengapa ada banyak sekali karyawan di depan ruangannya, tidak sopan sekali. Tapi tunggu, jangan-jangan heat Haechan kembali datang. Sial!

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Mark dengan suara alphanya, lengkap dengan nada dingin yang begitu kentara.

Sekali lagi beberapa alpha langsung bergidik ketakutan, selain pangkat Mark sebagai pemilik perusahaan, alpha itu adalah keturunan terakhir dari clan pemimpin.

"Menyingkir, dia omegaku." Beberapa security yang jelas-jelas Mark pilih dari status beta langsung menarik alpha-alpha di sana dan berulang kali meminta maaf.

Mark tidak ambil pusing, ia tinggal memecat para alpha kurang ajar tadi, lalu membagikan profil mereka para seluruh perusahaan di negara itu untuk diblack list, mengandalkan uang dan kekuasaan.

Mark lantas membuka pintu yang sengaja ia kunci dengan sidik jarinya, dirinya langsung saja diterjang oleh omega yang sedang ditutupi nafsu.

"Kenapa kau sudah heat lagi manis? Padahal ruangan ini penuh dengan aromaku." Ucap Mark setelah puas terkekeh melihat tingkah omeganya yang baru saja berusaha mendominasi ciuman mereka beberapa saat yang lalu.

"A-aku tidak ta-Ngh!" Satu lengguhan pendek terdengar dari mulut omeganya, tentu saja Mark Lee, kau sudah meninggalkan jejak baru pada pundak omegamu.

Haechan bergerak gusar, berusaha melepaskan kemeja alphanya yang lagi-lagi menjadi sasaran empuk kedua tangannya.

Tak apa, dua kemeja buatan desainer itu bukanlah hal yang sulit untuk ia dapatkan lagi, apa pun untuk Haechannya.

"Stthh..." Haechan mendesis pelan, matenya baru saja memberikan ciuman lembut tanpa nafsu pada bibirnya, menyalurkan rasa sayang, dan mungkin cinta? Entah lah, segala yang mereka hadapi terasa begitu abu.

Masih menikmati ciuman yang semakin memabukan, mata omega itu tiba-tiba saja terbuka, lengkap dengan genangan air mata yang siap melucur.

Entah harus bagaimana ia merespon atas apa yang ia saksikan barusan. Ia melihat siluet alphanya memagut bibir omega lain, mengkhianatinya, dan memberikan siksaan padanya.

Ia tidak tahu harus menangis sedih atau menangis bahagia. Omega dalam dirinya merasa begitu hancur, namun otak manusianya merasa begitu senang.

Dirinya bisa manjalankan tujuan hidupnya tanpa perlu bersusah payah membunuh alpha itu dengan tangannya.

°•○●□■□●○•°

Mark mengecup pelan pilipis berkeringat milik Haechan yang kini terlelap, tangannya terulur untuk menarik kaos polos miliknya yang sengaja ia bawa dalam mobil hitam yang ia bawa pagi tadi.

Tapi tunggu, garis apa itu?

Mark mengusap pelan garis tak kasat mata yang hanya bisa dilihat oleh seorang alpha dan omega. Itu bekas cambukan.

Kapan Haechan dicambuk?

Mark mengerenyit bingung, alisnya tertukik tajam, sebelum akhirnya ia menyadari sesuatu. Itu adalah luka dari sebuah pengkhianatan, luka cambuk yang hanya dirasakan oleh omeganya, dan hanya bisa disembuhkan oleh alpha dari omega itu sendiri.

Tidak, ia benar-benar menjadi alpha pengkhianat. Kenapa pertahanannya selemah itu?

Mark mengambil cutter pada meja kerjanya, lalu menyayat lengannya, meski tidak pada bagian nadi. Ia meneteskan darah miliknya pada luka itu hingga benar-benar hilang dari pandanganya.

Mark terdiam, ia baru saja mengkhianati omeganya, dan omeganya terluka. Ia memberikan bibirnya untuk bibir omega lain, memberikan rasa nyaman pada omega lain, dan melupakan keselamatan omeganya sendiri.

"Maaf Haechan." Gumam Mark sembari mengelus luka yang kini sudah sepenuhnya hilang.

Tapi, jika Haechan tahu mengenai legenda luka cambukan itu, sepertinya ia bahkan tidak bisa menyembuhkan luka pada hati matenya sendiri, dan ia resmi menjadi seorang alpha pengkhianat.

Dan tanpa alpha pemimpin itu ketahui, omeganya sendiri jelas-jelas mengetahui tentang legenda itu. Jiwanya benar-benar berkecamuk, senang dan sedih, haru dan tangis, hanya bisa Haechan pikirkan dalam kepalanya.

Mark kini masih asik bergumul dengan tumpukan berkas sembari menuggu omega yang baru saja heat itu terbangun.

Ting!

Notifikasi pesan masuk tepat sekali dengan coretan terakhir pada kertas putih itu. Mark megambilnya lalu membuka malas saat melihat Jeno yang mengirimkan pesan.
__
Jeno [Online]

Http://asdfghjkl-omega-clan-tinggi.com
Kau tau tentang artikel itu?

Tidak

Buka, dan jangan terlalu terkejut, lalu berdoalah Mark

Aku kakakmu!

Ukh ya
Kak Mork!
___

.
.
.
》 To Be Continue《

Acu lagi ultah ni gaes, maap lama nggak up, soalnya aku bingung aja gitu :(

Awalnya Kim Hana itu Kang Mina, tapi takutnya banyak yang ngehate mbak Mina gara gara keseringan jadi pelakor di ff markhyuck, jadi aku ngarang aja namanya ya :(

LITERLY KENAPA WP BXB KU BANYAK YG BACA TAPI WP STRAIGHT KU SEGITU GITU AJA?!

Renjana [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang