⚠️ WARNING RATE : T+ ; 1,3K+ word ⚠️
Udah bikin ginian nggak di votment? MARAH POKOKNYA!
.
.
.Sudah hari ke-3 sejak heat Haechan datang. Hari ke-2 ia lewati tanpa Mark, dan itu benar-benar menyiksa. Maka dari itu, Mark memutuskan untuk menemani heatnya hari ini.
"Bukannya kau bekerja Mark?" Tanya Haechan sembari menatap alpha itu.
"Ya, tapi aku bisa bekerja dari sini. Aku tahu kemarin kau kesulitan." Jawab Mark sembari melepas jas hitam miliknya.
"Jangan seperti itu. Aku bi-", ucapan Haechan terhenti saat Mark tiba-tiba mencondongkan tubuh tegapnya.
"Tidak menerima penolakan." Ucap Mark otoriter. Omega itu menghela napasnya, tipikal Alpha sekali.
Mark memilih untuk membuka laptopnya, meletakannya di atas meja yang berhadapan langsung dengan ranjang milik matenya itu.
Menerima beberapa berkas sembari mengawasi gerak-gerik omega satu itu. Sampai yang lebih muda protes karena merasa ditatap terlalu intens.
"Jangan menatap ku seolah kau ingin menjadikanku makan siang!" Oh, pemilihan kalimat yang salah Haechan.
"Kenapa? Mungkin dalam beberapa bulan lagi kau memang akan menjadi santapan siang ku?" Tanya Mark dengan senyuman miringnya, sialan.
Haechan malu, pipinya memerah, ia segera membantingkan kepalanya, untuk kembali tenggelam diantara bantal empuknya.
30 menit berlalu, heat Haechan tidak kunjung datang. Mungkin memang tidak akan datang, heatnya hanya akan bertahan selama 2 sampai 4 hari biasanya, sepertinya pengorbanan Mark sia-sia.
Omega manis itu lapar, ia beranjak turun dari atas ranjang setelah membenarkan sedikit penampilannya. Kaos kebesaran dan celana di atas lutut, sengaja sekali.
"Aku mau turun ke bawah, sepertinya es krim akan terasa segar." Jawab Haechan setelah bersitatap dengan iris kelam alphanya yang menatap dengan tatapan bertanya.
Mereka sedang berada di apartemen Haechan. Sejujurnya Mark sempat tidak mengizinkan omeganya itu untuk pulang ke apartemennya, lebih baik pulang saja ke rumah orang tuanya, tapi Haechan menolak dengan tegas, sampai marah dan menutup keras pintu apartemen itu.
Namun, pagi tadi mereka berbaikan, Mark datang dengan sekotak es krim rasa vanila, serta sekotak pizza ukuran besar. Sang alpha tahu, Haechan suka dengan makanan, terlihat dari tubuh berisi itu, ukh terlihat menggemaskan.
Mark menggeleng pelan, lalu kembali mencoba fokus pada pekerjaannya, malam nanti ia harus bertemu klien, menyebalkan. Meski ia cenderung seperti seorang workaholic, tetapi semenjak 3 hari kebelakang rasanya sedikit berbeda, mungkin ucapan Jeno tempo hari ada benarnya, ia rela meninggalkan semua berkas dan menghabiskan satu malam panas dengan omeganya.
Masih asik berfantasi liar, suara sang omega yang merintih terdengar dari arah dapur. Mark segera berdiri dan berlari.
Apa yang ditemukannya? Jelas tubuh gemetar Haechan yang berusaha menahan diri, heatnya kembali datang. Tapi tunggu, kenapa penampilan matenya itu justru mendukung fantasi liarnya beberapa menit yang lalu?
Mark menggelengakan kepalanya dengan keras. Tidak, mereka tidak boleh melalukan mating, jangankan mating, penandaan pun rasanya belum pantas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana [Markhyuck]
Fantasy[DISCONTINUE] Mark generasi terakhir dari clan Alpha pemimpin, melebihi Alpha biru, maupun Alpha orion. Melajang hingga usianya yang menginjak 24 tahun, seorang workaholic dengan segudang pekerjaan dan tak berniat sedikitpun untuk mencari omeganya. ...